Viral Penemuan Bunker di Pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang Bandar Lampung, Cek Faktanya

Viral Penemuan Bunker di Pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang Bandar Lampung, Cek Faktanya

Pastur Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang, Romo Yohanes Sujanto pastikan itu septitank bukan Bunker. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sempat beredar video di tiktok adanya penemuan bunker peninggalan Belanda saat proses pembangunan Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang, cek faktanya.

Dalam video tiktok Rosalia Istiyani, perekam video diduga diupload tanggal 3 Juli 2023, namun sayang video sudah dihapus oleh perekam tiktok. Dari data  yang dihimpun dihapus sejak Rabu malam, 6 Juli 2023. 

Mungkin karena diketahui bukan bungker peninggalan Belanda melainkan septitank dari Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang.

Perekam Video menyampaikan ruangan bawah tanah dikatakan Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang didirikan pada tahun 1928, tahun ini  usianya 95 tahun, dan 1 Juli 2023 kemarin gedung gereja  lama dihebohkan  untuk dibangun ulang.

BACA JUGA:Simak! Ini Jurus BRI Dukung Pemerintah Menuju Ekonomi Rendah Karbon

Dari gambar yang sama,  setelah digali untuk fondasi dan lainya, dibawah ditemukan beberapa meter lorong yang diduga semacam bungker, Zaman Belanda, dalam video sisa sisa bunker  yang sempat ia abadikan.

Dalam video tiktok tersebut,  Perekam Video menyampaikan bahwa informasi ia dapatkan beberapa pekerja atau tukang yang membangun kerja. "Info saya diperoleh  dari beberapa pekerja atau tukang yang membangun kerja,"ucapnya dalam video tersebut .

Menanggapi hal tersebut, Pastur Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang, Romo Yohanes Sujanto, membantah adanya temuan Bunker.  Menurunnya dia lorong itu adalah septitack. "Bukan, itu bukan bunker, itu kotak septitank. Itu kemarin waktu dibongkar bau nya bukan  main,"ucap Yohanes pada Kamis, 7 September 2023.

Dijelaskan Yohanes, sebelum ada pembongkaran septitank itu untuk menampung hasil pembuangan akhir dari beberapa toilet di gereja. "Pembuatan septitank itu kita buat juga sekitar tahun 1980-1990 an,"jelas  Pastur Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang, Romo Yohanes Sujanto.

BACA JUGA:Delegasi Mozavian Academy in Plock Polandia-Tim Umpri Lampung Kunjungi RSUDAM

Yohanes menyayangkan sikap perekam video yang memviralkan tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu. "Iya itu yang rekam video nggak tanya saya dulu, main upload aja, tanpa konfirmasi terlebih dahulu,"ucapnya.

Kendati demikian, Yohanes menegaskan bahwa pihaknya, Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang, tidak akan berani membongkarnya apabila benar itu bunker akan mempertahankan situs tersebut .

"Kalau memang itu bunker, ya nggak kami bongkar pasti akan kami pertahankan. Tapi ini kami tegaskan adalah Septitank," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: