Fenomena El Nino, Ini Pesan Akademisi Untuk Sektor Budidaya Air Tawar

Fenomena El Nino, Ini Pesan Akademisi Untuk Sektor Budidaya Air Tawar

Ilustrasi budidaya air tawar.---Sumber foto : Istockphoto.com.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Saat ini Provinsi Lampung tengah dilanda fenomena el nino atau kekeringan ekstrim.

Tentunya, dengan fenomena el nino ini akan berpengaruh terhadap sektor usaha yang memanfaatkan air.

Salah satunya sektor budidaya ikan air tawar yang memerlukan sumber air dalam proses budidayanya.

Akademisi Universitas Lampung dari Fakultas Pertanian, Indra Gumay Yudha mengatakan, adanya fenomena el nino ini berpengaruh terhadap budidaya ikan air tawar.

BACA JUGA:Update Syarat dan Ketentuan Pinjaman Dana KUR Bank Mandiri, Limit Rp 500 Juta, Bunga Dijamin Rendah

Sebab dengan adanya fenomena el nino akan membuat keterbatasan sumber air bagi para pembudidaya air tawar.

Dengan berkurangnya sumber air ini, Indra Gumay Yudha berperan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian.

"Sumber air menurun karena tidak hujan, maka yang di waspadai begitu kolam kekurangan air maka air akan surut buat suhu air meningkat," ujarnya.

Tentunya dengan surutnya air dan meningkatnya suhu di air akan membuat oksigen menjadi rendah atau berkurang. 

BACA JUGA:Auto Cuan! Ambil Saldo DANA Gratis Rp 239 Cair Langsung, Klaim Di Link Penghasil Cuan Kaget

"Berikutnya kalau mataharinya terik dan suhu panas akan muncul plankton-plankton yang meledak populasinya dan bisa berkompetisi untuk memperoleh oksigen terutama pada malam hari. Itu bahaya," ungkapnya.

Untuk di danau, Indra Gumay Yudha mengungkapkan, banyak yang beranggapan akan ada penomena air bawah naik keatas saat musim kemarau.

"Sebenarnya kalau el nino ini justru tidak terjadi (air bawah naik keatas,red) karena panas, suhu permukaan lebih hangat otomatis air yang dingin dibawah tidak akan bercampur dengan yang diatas," terangnya.

"Tetapi yang berbahaya nanti begitu el nino berakhir, itu perlu diwaspadai. Begitu berakhir terus hujan mendadak suhu dipermukaan bisa sama dengan bawah maka terjadi pencampuran itu bisa menyebabkan gas-gas beracun didasar perairan seperti amoniak dan lainnya bisa meracuni ikan. Itu harus diantisipasi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: