Tim DHR LPPM UNILA Beri Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan KUB Minan Nelayan Lampung Selatan
Foto Bersama Tim DHR LPPM UNILA Beri Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan KUB Minan Nelayan Lampung Selatan. Foto.Dok.Tim DHR LPPM Unila.--Foto.Dok.Tim DHR LPPM Unila.
RADAR LAMPUNG.CO.ID - Tim Diseminasi Hasil Riset (DHR), Lembaga Penilitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) melakukan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Program PKM dalam Pengembangan Kewirausahaan Produk "Kemplang Panggang : Sai Iwa " di Desa Kunjir Lampung Selatan telah berlangsung pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023.
Tim DHR LPPM Unila terlibat antara lain, Puspita Yuliandari,S.T.P.,M.Si (Ketua tim), Amril Ma'Ruf Siregar, S.T.,M.T.(Anggota Tim), Lathifa Indraningtyas, S.TP.,M.Sc (Anggota Tim), Pramita Sari Anungputri, S.T.P.,M.Si (Anggota Tim).
Selain itu, ada dua Mahasiswa yang terlibat dalam Program Pengabdian tersebut, antara M. Teguh Angga dan Putri Ajeng.
Ketua Tim DHR LPPM Unila, Puspita Yuliandari,S.T.P.,M.Si , menjelaskan Program PKM yang bekerja sama dengan KUB MInan Nelayan di Desa Kunjir, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
"Program PKM ini berupaya melakukan produksi kemplang panggang sai iwa sebagai produk olahan unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sebagai wilayah yang terdampak Tsunami, "tambah Puspita.
Lebih rinci, Puspita, menyampaikan bahwa pelaksanaan pengabdian dilakukan bersama dengan KUB Minan Nelayan sebanyak 15 orang dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
"Pelaksanaan diseminasi dimulai dengan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, serta demonstrasi dan praktik langsung,"jelas Puspita.
Puspita melanjutkan, Pelaksanaan diseminasi yang pertama yaitu pelatihan pendampingan dan demonstrasi terkait dengan produksi kemplang panggang yang semula menggunakan alat terbatas (manual) diganti dengan mesin semi otomatis.
Puspita juga menginformasikan Tim DHR memberikan alat yaitu mesin semi otomatis berbahan stainless steel yaitu Noodle Maker MJ-1805 Matrix Stainless dan pencetak kemplang berbahan stainless steel.
"Mesin tersebut dipilih dikarenakan bahan stainless steel merupakan bahan yang aman digunakan untuk memproduksi produk pangan,"tambah Puspita.
Selain itu , bahan stainless steel mudah dibersihkan dan tidak berkarat sehingga aman dalam proses produksi dan kehigienisan produk kemplang dapat terjaga.
Untuk Pelaksanaan diseminasi yang pertama ,lanjut Puspita, ialah berupa pelatihan pendampingan dan demonstrasi terkait dengan sanitasi dan hygienitas produk.
"Berdasarkan hasil pengabdian diperoleh peningkatan pemahaman dan keterampilan KUB Minan Nelayan mengenai produksi kemplang panggang dan sanitasi serta hygienitas produk," tutup Puspita. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: