Gubernur Lampung Arinal Jadi Doktor Honoris Causa Pertama Unila

Gubernur Lampung Arinal Jadi Doktor Honoris Causa Pertama Unila

--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Besok, Kamis 26 Oktober 2023 Universitas Lampung (Unila) bakal memberikan Penghargaan Doktor Honoris Causa Kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi di GSG Unila.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dibidang Ilmu Perekonomian.

Pada Konfrensi Pers yang digelar di ruang sidang lantai 2 Rektorat Unila, Rabu 25 Oktober 2023, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T. menjelaskan beberapa hal terkait pemberian gelar pada Gubernur Arinal.

Menurutnya pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini merupaksn inisiatif Unila. Karena dengan program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang merupakan inisiatif dan program original.

BACA JUGA:3 Rekomendasi HP yang Punya Penyimpanan Lega, Penawaran Harga Mulai Rp1,6 Jutaan, Pilih yang Mana?

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dinilai menemukan, dan menciptakan pembangunan Lampung yang baik saat ini dengan Kartu Petani Berjaya. 

Ini juga merupakan kali pertama Unila memberikan gelar Doktor Honoris Causa. Sebab, sesuai dengan ketentuan yang ada diperbolehkan, dan sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.

"Unila pertama kali akan memberikan gelar Doktor Honoris Causa pada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi," katanya.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan TIK Dr. Ayi Ahadiat, S.E., MBA. menambahkan pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini memang fokus pada originalitas dan inovasi programnya.

BACA JUGA:DPRD Desak Pemkab Lampung Timur Segera Salurkan Dana Pilkades Serentak

"Kita melihat KPB ini inovasi ternyata dari berbagai ujian implementasi KPB sudah lolos. Bahkan masih sustainable, karenanya kita berdoa ini agar terus berlanjut dalam memberikan dampak dalam kemakmuran rakyat Lampung," katanya.

Dr. Ayi melanjutkan KPB sendiri memberikan nilai signifikan pada angka KUR di Lampung. Di mana tadinya nilai KUR mencapai Rp7,4 triliun menjadi Rp10,9 triliun. 

"Ini Impact full sekali inovasi ini. Bahkan setelah kami mendapatkan informasi ini akan direplikasi di daerah lain. Pasti ada versi yang mirip maka kita berikan penguatan sehingga betul-betul petani yang ada bisa mengambil manfaatnya," katanya.

Kedua petani ini masuk dalam platform digital. Di mana yang sebelumnya petani itu edukasinya kurang tapi dengan adanya tranformasi dengan teknologi digital, petani terbiasa masuk ke wirausaha yang lompat, tentu kita harap efisiensi, mulai pasar, suplayer, dan lainnya bisa lebih mudah. Unila melihat dampaknya ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: