Perkutut Putih Lokal Alam, Mitos dan Filosofi Burung Peliharaan Para Raja

Perkutut Putih Lokal Alam, Mitos dan Filosofi Burung Peliharaan Para Raja

Perkutut putih lokal alam adalah salah satu jenis perkutut yang sangat dicari oleh para pemimpin dan kerajaan pada zaman dahulu. sumber foto pixabay--

BACA JUGA: Penerima PKH Bakal Dapat BLT El Nino Rp 200 Ribu, Ini Syaratnya

Selain itu, Perkutut putih ini tidak bisa dipaksa untuk dipelihara oleh siapa pun.

Sebab jika tidak cocok dengan pemiliknya, hewan ini dapat pergi secara misterius meskipun kandangnya masih utuh. 

Di masa lalu, perkutut putih adalah simbol kekuasaan dan kewibawaan.

Hanya pemimpin atau raja yang memeliharanya sebagai sarana untuk meningkatkan otoritas dan jabatannya.

BACA JUGA: 11 Bunga Bougenville Dengan Daun Unik, Dari Variegata Hingga Hijau Ungu

Selain itu, warna bulunya yang putih mewakili kesucian hati, dan merupakan wejangan bagi para pemimpin. 

Seorang pemimpin harus memiliki hati yang suci dan mampu memberikan perlindungan serta keadilan.

Ini tiga syarat jika ingin mendapat cinta dan penghormatan dari rakyat atau orang-orang yang dipimpinnya. 

Kharisma dan kemuliaan seorang pemimpin akan muncul dengan sendirinya jika hati dan jiwa bersih. 

BACA JUGA: Minuman Pembakar Lemak di Perut Buncit Wanita, Silahkan Coba

Tetapi penting untuk diingat bahwa mitos ini adalah pandangan yang beredar di masyarakat.

Apakah mempercayainya atau tidak, itu adalah pilihan pencinta burung atau kicau mania. 

Sementara mitos ini dapat memberikan nilai budaya dan makna tertentu bagi beberapa orang.

Faktanya tetap tergantung pada keyakinan individu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: