BPJN Lampung Tekankan Pembangunan Berkelanjutan

BACA JUGA:RSUD Mesuji Tidak Siapkan Ruangan Khusus Untuk Caleg yang Stres

"Seperti saat pengadaan kita lakukan secara elektronik menggunakan e katalog atau e-Purchasing. Kemudian pada saat perencanaan desain menggunakan building information modeling," ungkapnya.

Pada tahap pelaksanaan dan pemantauan evaluasi pihaknya memakai laporan e-monitoring dan sistem informasi pemantauan proyek (SIPP).

Begitu juga untuk kegiatan pengawasan atau supervisi, lanjut Susan Novelia, BPJN Lampung menerapkan aplikasi pengawasan personil konsultan. 

"Jadi secara kinerja atau performa masing-masing di satu perusahaan konsultan itu akan dilaporkan oleh PPK yang notabennya akan menilai hasil pekerjaan si konsultasi supervisi pada saat melakukan pengawasan di ruas-ruas yang menjadi tanggung jawab dan kegiatan mereka," tuturnya.

BACA JUGA:Gawat! Data KPU Dibobol, Hacker Jual Data Pribadi 204 Juta Penduduk Indonesia Seharga Rp 1,2 Miliar

Dengan digitalisasi infrastruktur ini, diakui Susan Novelia memberikan kemudahan karena terintegrasi menjadi satu data.

"Kalau sebelumnya mungkin kita masih terkotak-kotak tapi saat ini di Kementerian PUPR sendiri itu diupayakan dalam satu rangkaian satu data" ungkapnya.

"Artinya setiap aplikasi yang ada ini mestinya terintegrasi dan terhubung. Tentunya kami juga harus melaporkan ke pusat sifatnya untuk kegiatan kami di BPJN Lampung," ungkapnya.(*)

Sumber: