Atikoh Ganjar Pranowo Beber 4 Poin Potensi Kerjasama Indonesia Jepang, Apa Saja?
Atikoh Ganjar Pranowo Beber 4 Poin Potensi Kerjasama Indonesia Jepang, Apa Saja--dok Relawan Ganjar
RADARLAMPUNG.CO.ID-Siti Atikoh Supriyanti menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia sangat kokoh serta erat.
Dalam pidatonya, Atikoh menyoroti empat potensi kerja sama antara kedua negara dalam bahasa Jepang dan Inggris.
Atikoh berbicara pada acara ASJI Annual, International Symposium and Seminar on Japanese Studies in Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Kamis 7 November 2023.
BACA JUGA:Datang ke Daerah Penghasil Nikel Terbesar, Ganjar Pranowo Komitmen Lanjutkan Hilirisasi
Dalam kesempatan tersebut, Atikoh memberikan pidato dalam kedua bahasa tersebut.
Atikoh, yang hadir sebagai Dewan Kehormatan Asosiasi Studi Jepang di Indonesia (ASJI), menggambarkan kedekatan hubungan Jepang-Indonesia.
Ia mengemukakan, "Ketika kita dihadapkan pada berbagai tantangan seperti bencana alam, pandemi, dan ketidakpastian ekonomi, kita perlu bersama-sama mengatasi masalah ini untuk memastikan kesejahteraan bagi warga negara kita."
BACA JUGA:Ganjarist Lampung Imbau Aparatur Negara Wajib Bersikap Netral
Istri calon presiden Ganjar Pranowo mengidentifikasi empat sektor potensial kerja sama, yaitu kesehatan, kebencanaan, stabilitas ekonomi, dan kesetaraan gender.
Menurutnya, baik Jepang maupun Indonesia, sama-sama rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.
"Atas dasar berbagi pengetahuan, keahlian, dan praktik terbaik, kita dapat meningkatkan manajemen bencana untuk meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo ke Lampung Hadiri Gebyar Budaya Lamteng, Petrus Tjandra: Beliau Concern
Selanjutnya, Atikoh menyoroti potensi kerja sama di sektor kesehatan antara Jepang dan Indonesia. Ia mengatakan bahwa Jepang memiliki kemajuan dan teknologi medis yang unggul.
"Melalui kemitraan dalam penelitian, pengembangan, dan infrastruktur layanan kesehatan, kita dapat memperkuat sistem layanan kesehatan dan memastikan bahwa tidak ada yang terpinggirkan saat menghadapi krisis," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: