Biochar sebagai Media Tumbuh Bibit Kakao
ilustrasi kakao. Biochar sebagai Media Tumbuh Bibit Kakao--gencraft.com
Menurutnya pembibitan kakao cukup banyak dilakukan petani di lingkungan Sidomulyo.
Sedangkan media tanam merupakan faktor yang berpengaruh dalam selama proses pembibitan kakao untuk menghasilkan bibit yang unggul.
”Maka langkah awal kegiatan budidaya kakao ini untuk mendukung pengembangan tanaman kakao agar berhasil dengan maksimal adalah mempersiapkan bahan tanam sebagai tempat pembibitan kakao," katanya.
BACA JUGA:Mantap! Unila Raih Predikat Akreditasi Unggul dari BAN-PT
Kemudian berdasarkan survei lokasi dan wawancara dengan petani bahwa hampir semua petani peserta kegiatan memiliki kebun kakao.
Namun, sebagian sudah mulai tidak tertarik budidaya kakao karena rendahnya produksi yang diakibatkan persoalan seperti hama penyakit, bibit yang tidak berkualitas, dan kesuburan tanah.
"Salah satu petani mitra kegiatan pengabdian dari Kelompok Tani Jaya Mekar juga memiliki kebun pembibitan kakao yang sudah dirintis beberapa waktu lalu. Selama ini media tumbuh bibit kakao hanya menggunakan tanah top soil dan terkadang juga ditambahkan pupuk anorganik untuk mempercepat pertumbuhan," ujarnya.
BACA JUGA:Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju, Unila Gelar Diskusi Interaktif
Penggunaan pupuk anorganik sejak awal dapat dikurangi dengan memanfaatkan media tumbuh yang tepat dan dapat juga ditambahkan dengan memanfaatkan PGPR sebagai agen yang bertindak dalam menyediakan unsur hara bagi bibit tanaman kakao.
"Pengetahuan petani tentang biochar sudah sangat baik dan sudah mencoba praktik pembuatan dan aplikasi pada tanaman kakao produktif. Namun untuk pemanfaatan pada proses pembibitan belum pernah dilaksanakan," ungkapnya.
Pemahaman tersebut dapat diterapkan pada proses pembibitan dan ditambah dengan pelatihan pembuatan PGPR sebagai bahan pengaya biochar yang sudah diproduksi dan dimanfaatkan petani.
BACA JUGA:Mantap! Unila Raih Predikat Akreditasi Unggul dari BAN-PT
Harapan selanjutnya bahwa kombinasi biochar dan PGPR tidak hanya diaplikasikan pada pembibitan namun juga pada tanaman kakao produktif.
Dimana, lanjutnya, kondisi di Desa Sidomulyo masih memiliki sumberdaya hayati yang melimpah dan dapat dijadikan sebagai PGPR.
Seperti akar bambu, bonggol pisang, daun nimba, dan sejenisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: