Perakitan Varietas Unggul Vanili Tahan Penyakit Layu Fusarium Berbasis Bioteknologi Dan Teknik Molekular

Perakitan Varietas Unggul Vanili Tahan Penyakit Layu Fusarium Berbasis Bioteknologi Dan Teknik Molekular

Prosesi pengangkatan guru besar Unila. Perakitan Varietas Unggul Vanili Tahan Penyakit Layu Fusarium Berbasis Bioteknologi Dan Teknik Molekular--unila.ac.id

Seri Orasi Ilmiah 

Prof. Dr. Dra. Endang Nurcahyani, M.Si.

RADARLAMPUNG.CO.ID-Kebutuhan vanili saat ini masih tinggi seiring dengan meningkatnya industri berbasis vanili, maka Indonesia masih mempunyai peluang yang sangat besar dalam pengembangan komoditas ini. 

Hal ini jadi tema dalam orasi ilmiah pengangkatan guru besar Biologi FMIPA Universitas Lampung atau Unila, Prof. Dr. Dra. Endang Nurcahyani, M.Si. 

Menurutnya, perkembangan trend masyarakat dunia yang cenderung menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam (back to nature) dibandingkan dengan menggunakan vanili sintetis diharapkan juga akan mendukung pengembangan vanili Indonesia. 

Namun menurutnya, kendala dalam budidaya vanili (Vanilla planifolia Andrews) salah satunya adalah penyakit layu Fusarium (penyakit busuk batang vanili/BBV) yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae (Fov). 

Penggunaan varietas vanili yang tahan penyakit layu Fusarium dengan hasil tinggi diharapkan merupakan salah satu alternatif pengendalian penyakit yang penting dan tidak menimbulkan dampak negatif seperti penggunaan pestisida. 

“Pengembangan varietas vanili tahan Fov tersebut dapat dilakukan antara lain dengan metode induced resistance berbasis bioteknologi dan teknik molecular,”katanya.

Hasil akhir penelitian berupa bibit (varietas) vanili tahan penyakit layu Fusarium, dengan tersedianya bibit tersebut diharapkan kualitas, produksi dan daya jual akan meningkat sehingga akan dapat memajukan perekonomian masyarakat petani vanili khususnya dan Indonesia pada umumnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: