Ya Ampun, Ruas Jalan Pakuon Ratu–Mesir Ilir Rusak Parah! Warga Berharap Segera Ada Perbaikan
--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Sungguh miris, walau banyak pejabat tinggi Lampung bersal dari Way Kanan, bukan berarti sarana dan prasarana kebutuhan masyarakat setempat bisa lebih baik dari tempat lain.
Terbukti, jalan Provinsi yang menghubungkan Kecamatan Pakuon Ratu menuju Kecamatan Bahuga kondisinya sangat memprihatinkan.
Bahkan hampir tidak lagi dapat dilalui, karena dalamnya kubangan dan lumpur.
Jalan provinsi yang kondisinya rusak parah tersebut terletak pada ruas Kampung Karang Agung Kecamatan Pakuon Ratu–Kampung Mesir Ilir, Kecamatan Bahuga.
BACA JUGA:Update Sidang Komika Aulia Rakhman: Pasrah Terima Dakwaan Penistaan Agama
Di mana, jalan tersebut merupakan akses utama warga dan jalur perekonomian masyarakat di dua kecamatan, yakni Bahuga dan Pakuan Ratu.
Anehnya, justru seolah lepas dari perhatian meski sudah bertahun-tahun dikeluhkan. Padahal jalan ini menuju Kampung Halaman Letjend, ( Pur), Musannif Ryacudu, Pahlawan Lampung yang juga orang tua dari Jendral (Pur) Rya Mizard Ruacudu.
“Saya kalau melaksanakan tugas pasti melalui jalan ini, karena saya tinggal di Pakuon Ratu, karena tidak ada jalan lain maka mau tidak mau harus dilalui," ujar Dewanda, warga Pakuon Ratu yang dikonfirmasi RLMG.
"Kerusakan ini akan lebih menyedihkan kalau musim hujan tiba karena benar-benar akan menghambat. Bahkan saya pernah tidak jadi pergi ke Bahuga dan kembali ke Pakuon Ratu karena ada mobil yang mangkrak terjebak di tengah jalan," sambungnya.
BACA JUGA:Haru, Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kelas IIB Kota Agung Buka Puasa Bersama Keluarga
Diutarakan, warga telah berkali kali melapor ke bupati bahkan menyampaikannya pula kepada sejumlah pejabat yang berasal dari Way Kanan. Akan tetapi tetap belum jua diperbaiki.
Masih menurut Dewanda, selama ini perbaikan jalan tersebut hanya dilakukan oleh watga setempat dengan cara ditimbun menggunakan tanah.
Sehingga bila hujan tetap kembali membentuk kubangan yang lantas ditimbun lagi menggunakan tanah sehingga bisa kembali rusak parah.
"Jangankan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua pun susah untuk melintas," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: