RSUD Ryacudu Kotabumi Terancam Gulung Tikar, Penyebabnya...
Terancam Gulung Tikar, RSUD Ryacudu Kotabumi Hutang Obat Kepada Pihak ke Tiga, stok Obat Kosong, Honorium Nakes Belum Dibayar!--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Carut marutnya manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSD) Mayjend HM. Ryacudu Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), membuat gerah kalangan masyarakat yang ingin berobat di RS berplat merah tersebut.
Permasalahan mulai dari honorarium para nakes yang belum dibayar, kurangnya sarana prasarana penunjang nakes, hingga yang lebih urgen adalah kekosongan obat-obatan di RS tersebut.
Kekosongan obat-obatan di rumah sakit tersebut, lantaran belum melunasi hutang kepada pihak ketiga.
Imbasnya, masyarakat yang berobat ke rumah sakit kebanggaan Kabupaten Lampura ini harus membeli obat secara mandiri ke apotek di luar rumah sakit.
BACA JUGA:Pemkab Tanggamus Lampung Salurkan Bantuan Pangan Beras Tahap II untuk 81.374 KPM
Sehingga pasien umum maupun BPJS terpaksa harus mengeluarkan uang untuk membelinya.
Terkait hal itu, Direktur RSUD Ryacudu Kotabumi dr. Aida mengatakan bahwa saat ini rumah sakit tersebut memang mengalami kekosongan obat-obatan karena belum bisa melunasi hutang terhadap pihak ketiga selaku penyedia obat.
Menurutnya, ketidak mampuan RSUD Ryacudu untuk melunasi hutang tersebut lantaran pendapatan masih sangat rendah. Sehingga harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat.
Sementara, ketika ditanya terkait total hutang yang dimiliki RSUD Ryacudu kepada pihak ketiga, wanita berhijab ini justru mengarahkan untuk bertanya kepada Kepala Bidang Tata Usaha (TU).
BACA JUGA:Gara-gara Daun Pintu di Perusahaan Udang Tulang Bawang Lampung, Dua Lelaki Ditangkap Polisi
“Silakan tanya dengan ibu Kepala Bidang Tata Usaha (TU, red),” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Lampura, dr. Maya Natalia Manan membenarkan terkait kondisi RSUD Ryacudu Kotabumi yang belum mampu melunasi hutangnya.
“Hutang yang lama hingga saat ini belum selesai, berapa jumlahnya coba tanya sama direktur, terkait itu saya tidak hafal,” kata mantan Kadis PPA Lampura itu.
Seakan lempar tanggung jawab, baik Direktur RS Ryacudu maupun Kepala Dinas Kesehata Lampura ini, sama-sama tidak mengetahui hutan piutang Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Lampura tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: