Iklan Bos Aca Header Detail

Heboh! Suara Dentuman Diiringi Kepulan Asap Tebal Terasa di Kawah Keramikan Suoh Lampung Barat

Heboh! Suara Dentuman Diiringi Kepulan Asap Tebal Terasa di Kawah Keramikan Suoh Lampung Barat

Warga di sekitar lokasi wisata Keramikan, di Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dihebohkan dengan suara dentuman yang berasal dari salah satu kawah di spot wisata keramikan, yang terjadi sekitar pukul 08.30 Wib, Jumat 24 M--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Warga di sekitar lokasi wisata  Keramikan, di Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dihebohkan dengan suara dentuman yang berasal dari salah satu kawah di spot wisata keramikan, yang terjadi sekitar pukul 08.30 Wib, Jumat 24 Mei 2024.

Dari informasi yang berhasil dihimlun, letusan terjadi sebanyak tiga kali, letusan pertama mengeluarkan pasir, letusan kedua memuntahkan lahar dan letusan ketiga mengeluarkan asap tebal yang disebut-sebut wedus gembel sebagaimana yang kerap dimuntahkan gunung merapi di pulau Jawa.

Anggota DPRD Lampung Barat asal wilayah itu Sugeng Hari Kinaryo Adi membenarkan terkait beredarnya sejumlah video, yang menunjukkan adanya kepulan asap dan suara dentuman yang berasal dari salah satu kawah di spot wisata Keramikan.

"Iya, terjadi pukul 08.30 tadi pagi, ada tiga kali dentuman, informasi masyarakat sekitar mengeluarkan pasir, lahar dan juga kepulan asap dengan ketinggian lebih dari 50 meter," ungkap Sugeng---sapaan Sugeng Hari Kinaryo Adi.

BACA JUGA:DPW Puja Kesuma Lampung Dukung Pencalonan Nanda Indira Dalam Pilkada Pesawaran 2024

Keramikan, kawah nirwana dan sejumlah danau yang saat ini menjadi destinasi wisata, kata dia, merupakan gunung purba yakni Gunung Ratu yang meletus 26 Juni 1933.

Dimana mengakibatkan gempa bumi Liwa, Krui hingga Tanggamus, dan letusan besar yang terjadi hari ini merupakan yang pertama dalam kurun waktu hampir satu abad.

"Kalau suara letusan kecil memang sudah sering, tetapi letusan besar seperti ini baru pertama kalinya, sejak meletusnya gunung purba pada tahun 1933," kata Sugeng melanjutkan.

Adanya peristiwa tersebut, lanjut Sugeng, pihakny langsung melakukan koordinasi dengna pihak-pihak terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna mengambil langkah-langkah antisifasi.

BACA JUGA:Rasakan Serunya Staycation di BeOcean Krui, Penginapan View Laut Lampung Dengan Suasana Estetik

"Karena kekhawatiran masyarakat akan kembali terjadi letusan yang besar, karena itu perlu adanya  upaya dari pihak terkait, untuk memantau dan juga memastikan tingkat keamanannya, sehingga tidak membahayakan masyarakat," tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak terkait, soal letusan yang terjadi di kawah keramikan tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: