Kwartir Nasional Kampanyekan Gerakan 'Media Sahabat Pramuka'
Kwarnas) Gerakan Pramuka memandang media massa nasional merupakan intrumen strategis dalam mengkonstruksi realitas sosial kehidupan masyarakat, termasuk memperluas peran penting keberadaan organisasi Pramuka dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusi--
BACA JUGA:Kadisdukcapil Lampung Ditunjuk Jadi Plh Bupati Mesuji
Belakangan banyak fenomena negatif yang marak kembali di dunia pendidikan seperti narkotika, bullying, seks bebas dan depresi yang melanda generasi muda.
Hal penting lainnya adalah memberikan perhatian khusus kepada pelajaran Bela Negara, Nasionalisme, dan Cinta Tanah Air.
“Tidak mewajibkan anak didik mengikuti aktivitas pramuka sebetulnya bisa dilihat sebagai upaya melemahkan kepemimpinan nasional di masa depan. Sejarah membuktikan peran strategis Pramuka, aturan hukum yang mendasarinya, hingga budaya santun dan disiplin yang diterapkan merupakan upaya menciptakan identitas dan karakter bangsa Indonesia masa depan,” katanya.
Mantan Pangdam Wirabuana itu megemukakan, Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 yang menyatakan Pramuka kini bukan lagi ekskul wajib harus direvisi, karena bertentangan dengan hakekat pendidikan yang menciptakan manusia Indonesia yang uggul baik dalam keimanan dan akademik.
BACA JUGA:Apresiasi Pelanggan, Telkomsel Hadirkan Armada Band Dalam Gelaran Cooltura 2024
Respon positif datang dari jajaran pimpinan redaksi kedua organisasi media tesebut. Keduanya menyatakan tetap mendukung gerakan pramuka, bahkan mengusulkan agar kegiatan pramuka lebih sering menginformasikan kegiatan yang memiliki kepentingan publik yang besar sehingga sejalan dengan nilai berita yang menjadi prinsip jurnalisme.
Diakhir acara, pimpinan kwarnas mengalungkan scraf merah putih kepada para pimpinan redaksi dan juga memberikan buku 110 Tahun Sejarah Kepanduan Indonesia sebagai tanda simbolis resmi keanggotaan Media Sahabat Pramuka. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: