Iklan Bos Aca Header Detail

OP dan Pengawasan Digencarkan untuk Redam Gejolak Harga Bahan Pokok di Lampung Jelang Idul Adha

OP dan Pengawasan Digencarkan untuk Redam Gejolak Harga Bahan Pokok di Lampung Jelang Idul Adha

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Evie Fatmawaty.-Foto: Jeni Pratika Surya/Radarlampung.co.id -

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggencarkan operasi pasar (OP) dan pengawasan untuk meredam gejolak harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional Idul Adha 2024.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Evie Fatmawaty menjelaskan, operasi pasar ini menargetkan seluruh kabupaten/kota di Lampung.

Selain itu, pengawasan harga oleh satuan tugas pangan dimasifkan.

Pihaknya pun sudah merencanakan OP di 400 titik untuk tahun ini, termasuk rencana OP menjelang Idul Adha dengan menggulirkan dana belanja tidak terduga (BTT).

BACA JUGA:Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Luwu Utara dan Tanah Laut

Menurutnya, OP sudah terealisasi di 332 titik, sehingga masih tersisa ada 68 titik."Ada kuota 1.000 ton beras untuk OP," ucapnya, Jumat 14 Juni 2024.

Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Adha merupakan hal wajar sebagai dampak atas peningkatan permintaan.

Meski begitu, dipastikan stok bahan pokok di Lampung dalam kondisi surplus.

Sehingga dipastikan tidak ada permasalahan dari sisi jumlah pasokan. "Terdapat satgas pangan dan juga diawasi oleh HET. Komoditas beras stok aman," ucapnya.

BACA JUGA:NasDem Tunggu Hasil Survei, Herman Optimistis Maju Pilgub Lampung

Adapun ketersediaan stok komoditas bahan pokok lainnya seperti gula pasir curah di Lampung sejumlah 834.269 ton, dengan kebutuhan masyarakat sebanyak 8.680 ton.

Pasokan minyak goreng curah dan kemasan di Lampung sejumlah 20.824,33 ton, dengan kebutuhan 18.000 ton.

Lalu ketersediaan tepung terigu 7.783,5 ton untuk memenuhi kebutuhan 6.835 ton.

Sementara, data pada bulan terakhir menunjukkan stok daging sapi dan kerbau 2.116 ton, dengan kebutuhan masyarakat 1.769 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: