Kisah AKP Nahal Rizaq, MVP DBL Lampung Series 2011 Peraih Adhi Makayasa Akpol 2016
Foto kolase Dbl.id --
BACA JUGA:Fix! PKB-Nasdem Usung Ela di Pilkada Lampung Timur
"Yang tak bisa dilupakan juga di DBL Camp waktu itu bisa ketemu banyak teman dari seluruh Indonesia. Sampai sekarang saya ada yang masih kontak-kontakan," ujar Nahal.
Lantas mengapa tak melanjutkan karier sebagai pemain basket, dan lebih memilih sebagai polisi? Nahal mengungkapkan saat itu dirinya harus berpikir realistis. Sebagai anak bungsu dan ayahnya mendekati pensiun, ia ingin tak lagi membebani orang tua.
Saat Nahal berpikir kalau melanjutkan kuliah bisa saja ia masih membebani orang tua. Meskipun mungkin bisa mengejar beasiswa.
"Kalau masuk Akpol kan ikatan dinas. Sekolahnya gratis bahkan mendapatkan uang saku. Jadilah ini semacam gengsi bertemu dengan realitas. Yang dulu tidak bercita-cita jadi polisi, akhirnya memilih jadi polisi," kelakarnya.
BACA JUGA:Pemkab Mesuji Akan Bantu Rumah Ibadah Sebesar 517 Juta
Nahal memilih masuk polisi bukan karena faktor keluarga. Tak ada satupun keluarganya yang menjadi polisi. "Keluar jauh pun tidak ada. Sebelum itu Akpol itu apa saya juga tidak tahu," jelasnya.
Ia banyak terpapar soal Akpol dari kakak-kakak tingkatnya yang visit ke sekolah. "Rasanya tiap tahun dari SMAN 2 Bandar Lampung itu ada yang berhasil tembus Akpol," kata Nahal.
Dari sana ia banyak belajar tentang bagaimana kunci sukses menembus Akpol. Ia tanya-tanya ke kakak alumni tentang apa saja tes yang akan dihadapi.
"Rupanya banyak juga teman-teman saya yang ingin masuk Akpol. Mereka ramai-ramai mulai mempersiapkan diri," ujar Nahal. Namun Nahal memilih diam-diam ketika mempersiapkan tesnya itu. Ia tak banyak bercerita soal persiapannya.
BACA JUGA:BRI Tampilkan Perjalanan Transformasi Digital di Product Development Conference 2024
Serangkaian tes panjang ia jalani. Baik tes di daerah -di Polda Lampung. Maupun tes di pusat. Semuanya bisa dilalui dengan baik. Begitu dinyatakan diterima menjadi taruna Akpol, Nahal berkomitman menjalani pendidikan sebaik-baiknya.
Ia paham pendidikan yang akan ditempuhnya berat. Saat ditanya kiatnya bisa sukses menjadi taruna Akpol hingga meraih Adhi Makayasa, Nahal menyebut semua itu karena komitmen.
"Masuk Akpol itu murni keinginan saya sendiri. Sehingga ketika di sana (di akademi) saya menjalaninya dengan suka cita, ikhlas, dan bahagia," ujarnya.
Kata Nahal, di Akpol itu ada tiga hal yang menjadi penilaian. Pertama tentu akademis. Kedua fisik. Dan ketiga tentang sikap serta perilaku. Mengenai akademis, Nahal sejak sekolah termasuk bukan tipe anak penganut sistem kebut semalam saat mendapatkan tugas atau menjelang ujian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: