Fenomena Kesenjangan, Ketidakpuasan Umum dan Pujian Pendidikan Dari Kepemimpinan Bupati Lamteng Musa Ahmad

Fenomena Kesenjangan, Ketidakpuasan Umum dan Pujian Pendidikan Dari Kepemimpinan Bupati Lamteng Musa Ahmad

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad hanya mencapai 47,80 persen. FOTO NET--

RADARLAMPUNG.CO.ID - menarik dalam survei kepuasan publik terhadap kepemimpinan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad adanya dua sisi yang kontras dalam persepsi masyarakat. 

Meskipun mayoritas responden, yaitu 52,20%, menyatakan kepemimpinan Bupati Lamteng Musa Ahmad secara keseluruhan kurang memuaskan. 

Namun, tingkat kepuasan publik terhadap kinerjanya di sektor pelayanan pendidikan justru mendapat pengakuan positif dengan mencatatkan angka tinggi yakni 70,40%. 

Fenomena ini menggambarkan kontradiksi persepsi yakni adanya kesenjangan dalam persepsi masyarakat terhadap Bupati Musa Ahmad. Kesenjangan antara harapan masyarakat dan kenyataan yang diterima. 

BACA JUGA:52,20 Persen Warga Nilai Kinerja Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad Kurang Memuaskan

BACA JUGA:Sikapi Kasus Hukum yang Seret Bupati Lamteng Musa Ahmad, Ismet Roni: Kami Kecewa dan Segera Evaluasi

Dengan demikian, kepemimpinan yang sukses tidak hanya diukur dari satu sektor saja, melainkan dari kemampuan untuk menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat secara holistik.

Di tengah angka ketidakpuasan yang tinggi, sektor pendidikan menjadi salah satu area yang memberikan harapan. 

Dengan tingkat kepuasan publik mencapai 70,40%, sektor ini menunjukkan bahwa kebijakan dan program pendidikan yang diterapkan oleh Bupati Musa Ahmad mendapatkan apresiasi dari masyarakat. 

Beberapa faktor memungkinkan yang berkontribusi pada persepsi positif ini antara lain masyarakat merasa bahwa anak-anak mereka mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik.

BACA JUGA:Rahmat Mirzani Djausal Jadi Cagub Pertama yang Didukung Projo

BACA JUGA:NasDem Usung Rahmat Mirzani Djausal untuk Pilgub 2024

Program peningkatan kualitas guru. Pelatihan dan pengembangan profesional untuk guru-guru menjadi fokus, sehingga kualitas pengajaran di sekolah-sekolah mengalami perbaikan.

Masyarakat menghargai upaya tersebut dan merasakan dampaknya di dalam kelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: