Pernah Dibully Waktu SD, Kisah Penyandang Tunadaksa Nur Fatia Azzahra yang Jadi Calon Polwan
Nur Fatia Azzahra, penyandang disabilitas tunadaksa yang menjadi calon polwan. FOTO TANGKAPAN LAYAR/INSTAGRAM @humas_poldakep.babel--
"Setelah dinyatakan lulus mengikuti pendidikan, perasaan bercampur aduk antara gembira, haru dan bangga,"ujar Nur Fatia Azzahra.
Putri dari pasangan Budiyanto dan Rosida ini mengaku perjuangannya adalah tantangan yang tak membuatnya gentar demi mencapai cita-cita.
BACA JUGA:Promo ShopeePay Edisi Tanggal Tua, Dapatkan Cashbak Rp10 Ribu, Cek Kodenya Di Sini
Meskipun sebagai penyandang disabilitas, Fatia mengaku harus membuktikan bahwa semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama.
Fatia diketahui difabel sejak lahir, namun nasihat orang tua membuatnya menjadi manusia yang bermental kuat.
Melansir akun Instagram @polisi_indonesia, Fatia mengaku bullying yang dialaminya disebabkan dia tidak bisa olahraga voli.
Dan bentuk bullying terhadapnya adalah verbal atau melalui kata-kata yang keluar dari mulut seseorang.
BACA JUGA:Rekomendasi Tablet Low Budget Dalam Seri Itel VistaTab 30, Bongkar Speknya
Fatia mengaku dia hanya bisa menangis dan memberitahu orang tuanya tentang alasan mengapa dia di-bully.
Namun Fatia selalu mengingat pesan dari ayah dan ibunya supaya tidak minder dan malu.
Kedua orang tuanya menegaskan bahwa anak mereka Nur Fatia Azzahra harus membuktikan bahwa dirinya bisa meraih kesuksesan.
Sebagai informasi tambahan, tunadaksa adalah orang-orang yang memiliki hambatan dalam pergerakan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: