Satu Dekade Itera, Itera Telah 1133 Publikasi Terindeks Scopus Dan Raih Peringkat 9 Kampus Terbaik Nasional

Satu Dekade Itera, Itera Telah 1133 Publikasi Terindeks Scopus Dan Raih Peringkat 9 Kampus Terbaik Nasional

Rektor Itera, Prof I Nyoman Pugeg Aryantha saat diwawancarai awak media usai perhelatan puncak Diesnatalis ke 10 Itera. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--

Launching Pusat Mitigasi Bencana (Gempa dan Tsunami Sumatera) Penandatanganan MoU ITERA den (Gempa dan Tsunami Kebencanaan Indonesia) Penyerahan penghargaan, Penyerahan Honorary Profesor dan penyerahan Peta Desa Way huwi dan Launching ITERA mengabdi dan Launching 1 Data (Kerjasama antara FS dan UPA TIK), dan lainya.

Dalam Orasi Ilmiah,Professor of Natural Hazards, Australian National University, Profesor Phil R. Cummins, menyampaikan, tentang memahami bahaya dan resiko Seismik di Indonesia (Understanding Seismic Hazard & Risk In Indonesia). 

Prof.Phil R Cummins, memberikan penilaian mengenai mitigasi bencana atau seismik di Pulau Jawa Indonesia dan Taiwan.

"Taiwan telah bertranformasi menghadapi Gempa bumi dan resiko. Jika Taiwan melakukan Indonesia juga bisa,"jelasnya.

Salah satunya, dengan mengaktifkan prakiraan kerusakan akibat gempa bumi, untuk gempa bumi historis dan hipotesis.

Lalu, mengindetifikasi prioritas untuk langkah langkah mitigasi bencana seperti, perbaikan atau penggantian bangunan.

Serta, memfasilitasi analisis biaya/manfaat dari langkah-langkah mitigasi tersebut

Dalam orasi ilmiahnya, Prof Phil R Cummins, juga mencontohkan kekuatan rumah batu dengan rumah kayu. 

Ternyata, bangunan kayu secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk runtuh dibandingkan dengan dua jenis bangunan batu.

"Rumah berbingkai kayu memiliki sekitar 5 persen kemungkinan kerusakan total sedangkan rumah batu memiliki sekitar 20 persen,"pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: