Implementasi Pembelajaran Daring Pada Platform ICE Institute Indonesia, Ketua LP3M Unila Jelaskan Hal Ini
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T membuka workshop Implementasi Pembelajaran Daring Pada Platform ICE Institute Indonesia. Workshop Diselenggarakan oleh LP3M Unila. // Foto Unila--
RADAR LAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), menyelenggarakan Workshop Implementasi Pembelajaran Daring melalui platform ICE Institute Indonesia.
Kegiatan Workshop berlangsung pada Kamis, 17 Oktober 2024, di Ballroom Hotel Emersia, Lampung. Kegiatan dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T.
BACA JUGA:Unila dan Diskominfoktiksan Bahas Penyusunan Standar Layanan Informasi Publik di Pesawaran
Dr. Suripto Dwi Yuwono dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi dalam pembelajaran daring untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.
Dr Suripto, menambahkan, platform ICE Institute Indonesia menjadi salah satu solusi bagi perguruan tinggi dalam menerapkan pembelajaran berbasis teknologi, yang memberikan akses luas bagi mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar.
BACA JUGA:Founder JHL Foundation Bagikan Beasiswa Ke 90 Mahasiswa Pertanian Unila
Kegiatan inti workshop disampaikan Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unila dan Johan Santri, S.Kom., perwakilan dari Ice Institute Indonesia.
Prof.Abdurrahman menjelaskan secara mendalam tentang teknis implementasi pembelajaran daring menggunakan platform ICE Institute Indonesia.
BACA JUGA:Alumni Pertanian Unila Punya Peran Penting Dalam Pengembangan Akreditasi Fakultas
BACA JUGA:Mahkamah Agung Tolak Upaya PK Mantan Rektor Unila Karomani
Prof Abdurrahman, menyampaikan,Workshop ini bertujuan untuk membekali para dosen Unila.
"Dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi daring secara optimal untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif dan inklusif,"jelas Prof Abdurrahman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: