Terkait Keberlanjutan MBKM, Ini Tanggapan Rektor Unila
Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN.Eng. Foto Dokumentasi Universitas Lampung.--
Terkait pemecahan tiga kementerian tersebut,Prof Lusmeilia juga menyampaikan Unila tetap akan bersinergi dengan tiga kementerian tersebut.
"Unila tetap bersinergi dengan baik. Tinggal koordinasi saja di tiga kementrian. Kita (Unila) kan termasuk pendidikan tinggi kita otomatis banyak berhubungan dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Kalau ada kebudayan kita berkordinasi dengan Menteri Kebudayaan,"jelasnya.
BACA JUGA:Alumni Pertanian Unila Punya Peran Penting Dalam Pengembangan Akreditasi Fakultas
BACA JUGA:Mahkamah Agung Tolak Upaya PK Mantan Rektor Unila Karomani
Sementara sebelumnya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II , Prof Iskhaq Iskandar, M.Sc mengungkapkan bagaimana Keberlanjutan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Hal ini disampaikan dirinya saat Rapat Koordinasi MBKM di Hotel Emersia Bandar Lampung, Kamis, 14 November 2024.
Kepala LLDIKTI Wilayah II , Prof Iskhaq Iskandar, M.Sc, menyampaikan, MBKM merupakan sebuah program. Sehingga keberlanjutan esensi dari MBKM tentunya masih ada.
Berbagai Program MBKM, sambung Prof Iskhaq, antara lain, magang, kampus mengajar, studi independent, bangun desa dan lainnya. "Yang dibalut suatu program namanya MBKM,"jelas Prof Iskhaq pada Kamis, 14 November 2024.
Kedepan, esensi dari MBKM itu tetap berjalan walaupun nanti namanya bukan MBKM tapi esensinya Magang itu tetap ada, kolaborasi dengan industri juga tetap ada.
"Tetap saja ada esensi dari MBKM, program program MBKM masih akan dilaksanakan. Tentu dengan perbaikan- perbaikan agar kualitas lebih baik lagi,"jelas Prof Iskhaq .
Prof Iskhaq melanjutkan, alasan mengapa MBKM tetap belanjut. Karena, tentangan perguruan tinggi tetap sama, aksesbilitas.
"Bagaimana masyarakat bisa mengakses perguruan tinggi. Indikator nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan tinggi,"jelasnya
Dimana APK Pendidikan Tinggi belum mencapai 40 persen. target kita 40 persen Karena data Desember 2023 APK nasional masih 32 persen. Tapi secara keseluruhan kalau dirata-rata belum mencapai target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: