Bahaya Rokok Dalam Prespektif Kesehatan Pada Transportasi Publik Kereta Api
Bahaya Rokok Dalam Prespektif Kesehatan Pada Transportasi Publik Kereta Api. Ilustrasi/Foto Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang--
Nikotin, zat adiktif utama dalam rokok, merangsang sistem saraf pusat dan membuat perokok merasa lebih tenang.
Namun, efek ini hanya sementara dan pengguna akan segera merasa perlu merokok lagi, sehingga timbul ketergantungan.
Selain itu, zat karsinogenik dalam rokok batang berkontribusi langsung terhadap risiko kanker paru-paru, tenggorokan, dan mulut.
Di sisi lain, vape atau rokok elektrik sering dianggap sebagai alternatif yang lebih "aman" karena tidak mengandung tar.
Namun, vape masih mengandung nikotin, zat berbahaya lainnya, serta bahan tambahan seperti propilen glikol dan gliserin yang diubah menjadi uap ketika dipanaskan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa uap dari vape juga mengandung zat karsinogenik, meskipun dalam konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
Dampak uap yang dihasilkan vape juga belum sepenuhnya dipahami, terutama dalam jangka panjang, karena teknologi ini relatif baru dan rokok bentuk ini tidak semua produsen mempublikasikan kandungan kimianya.
Manfaat Tidak Merokok
Dalam riset Convention Secretariat WHO Framework Convention on Tobacco Control terkait manfaat tidak merokok pada tubuh, sebagai berikut:
20 menit awal, detak jantung menurun, 12 jam kadar karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal.
Kemudian, 2 minggu sampai dengan 3 bulan, risiko terkena penyakit jantung berkurang fungsi paru menjadi lebih baik 1 sampai 9 bulan, batuk dan nafas pendek mereda 1 tahun,
Kemudian, risiko tambahan terkena penyakit jantung coroner turun menjadi setengahnya dibandingkan perokok 5 tahun, risiko terkena stroke berkurang menjadi sama seperti bukan perokok 5-15 tahun setelah berhenti merokok.
10 tahun, tingkat kematian akibat kanker paru-paru adalah sekitar setengah dari perokok.
15 tahun, risiko terkena penyakit jantung coroner menjadi sama seperti bukan perokok
Kesimpulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: