Bahas Pemukiman Perkotaan Hingga Cari Solusi Banjir, UBL Jadi Motor Pencapaian SDGs

Bahas Pemukiman Perkotaan Hingga Cari Solusi Banjir, UBL Jadi Motor Pencapaian SDGs

Kepala Pusat SDGs Center UBL sekaligus Dosen UBL, Fritz Akhmad Nuzir, saat menjelaskan Progres Pemukiman Perkotaan dalam SDGs. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--

"Sehingga melalui program kegiatan ini, kita bersama sama berkomitmen untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan tersebut. Khususnya, menunjukkan pemukiman di Provinsi Lampung yang inklusif aman, tangguh dan berkelanjutan,"jelas Fritz.

"Kami juga  terima kasih yang sebesar-besarnya perjanjian di sini yang telah memberikan kepercayaan kepada Universitas Bandar Lampung dengan memilih kami sebagai salah satu penerima pendanaan lokal subsidi dari pemerintah Jerman," kata Fritz.

Dosen Arsitektur UBL ini  juga menyampaikan, pembahasan hari ini juga mengenai pengembangan model pemukiman hijau.

BACA JUGA:Libur Panjang, Disdukcapil Mesuji tak Buka Pelayanan

"Memberikan pemahaman kepada masyarakat, pentingnya membuat model pemukiman hijau,"jelas Fritz.

Alumnus Universitas Jerman dan Jepang ini juga berharap, kegiatan ini dapat menjadi media, bagi masyarakat, pemerintah dan akademisi mulai dari berbagai pengalaman dan pengetahuan di level nasional dan internasional.

Lalu, membangun jaringan dengan para ahli, dan praktisi, hingga kolaborasi untuk saling bekerjasama membangun Lampung yang lebih baik.

Sementara, Rektor UBL, Prof M Yusuf S Barusman, menyampaikan, pihaknya bersama dengan lembaga pemerintahan federal Jerman dalam menghadapi tantangan global, termasuk krisis iklim dan transisi energi.

Adanya, kegiatan kick off atau pembukaan program SDGs SSTC Phase II dan Diskusi Publik.

"UBL sebagai perguruan tinggi tentunya berperan penting dalam memberikan masukan berbasis keilmuan untuk pembangunan provinsi Lampung,"jelas Prof Yusuf.

Lebih lanjut, Prof Yusuf, menyampaikan, isu penting mengenai komitmen semua pihak terkait SDGs (Sustainable Development Goals) atau pembangunan berkelanjutan yang mungkin kesadaran level masih belum cukup.

Maka dari itu, dengan mendirikan pusat studi SDgs di UBL ini juga dalam rangka melakukan pengkajian pendampingan implementasi pembangunan pemukiman di Lampung sesuai Berkelanjutan.

Termasuk, kapasitas building yang ada di stakeholder kepada masyarakat yang terdampak diantaranya, pemukiman kumuh, persoalan banjir di bandar Lampung dan lainnya.

"Saya juga telah meminta untuk diperlebar lagi pembahasannya, ke depan diharapkan bisa mencakup semua wilayah dalam pembahasan pembangunan berkelanjutan tersebut,"jelas Prof Yusuf.

Kampus UBL berperan sebagai motornya pencapaian SDGs yang dipercayakan oleh GIZ tersebut, terkait pemukiman penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: