Dampak Terburuk Hirup Debu Semen Bisa Sebabkan Kanker Paru

Dampak Terburuk Hirup Debu Semen Bisa Sebabkan Kanker Paru

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dampak terburuk jangka panjang rutin menghirup debu semen dapat menyebabkan kanker paru.

Dokter Spesialis Penyakit Paru dr. Tetra Arya Saputra, Sp.P perwakilan IDI Provinsi Lampung mengatakan, banyak kandungan yang tetap di dalam debu semen.

Seperti kalsium oksida, silikon dioksida, aluminium oksida, magnesium oksida, hingga pasir.

Kata dr. Tetra Arya Saputra, jika kandungan-kandungan tersebut terhirup oleh saluran pernapasan akan masuk melepaskan mukosa-mukosa atau lapisan-lapisan dalam tubuh dari saluran napas atas sampai saluran napas bawah.

BACA JUGA:Sempat Lari Panjat Dinding, Pelaku Penyalahguna Narkoba di Tulang Bawang Ditangkap Polisi, Segini BB yang Disi

"Ketika partikelnya berukuran sangat kecil, masuk Alveolus atau kantong-kantong udara kita. Nah nanti pasti ada reaksi imunitas kita atau pertahanan tubuh kita untuk mengeluarkan debu semen ini," ujar dr. Tetra Arya Saputra saat dihubungi Radarlampung.co.id, Kamis 23 Januari 2025.

Meski ada sistem imun yang mengeluarkan partikel-partikel tersebut, dr. Tetra Arya Saputra menyampaikan tidak semua bisa bersih.

Partikel-partikel dari debu semen yang terhirup dan tidak keluar akan terdeposit disaluran pernapasan yang nantinya akan menyebabkan kerusakan sel epitel saluran pernapasan.

Kemudian terjadi peradangan kronis atau inflamasi kronis pada saluran napas. Maka akan muncul gejala-gejala respirasi seperti batuk-batuk kronis baik berdahak maupun tidak berdahak, hingga keluhan infeksi di parunya. 

BACA JUGA:Dilantik 6 Februari 2025, Mirza: Persiapan Pelantikan Berjalan Lancar

"Bisa juga ada keluhan sesak napas ataupun rasa berat di dada. Kalau semen itu juga bisa mengiritasi di kulit. Untuk jangka pendek mungkin akan muncul gejala-gejala tersebut," ucapnya.

Sedangkan untuk dampak jangka panjang menghirup debu semen, dr. Tetra Arya Saputra menyampaikan dapat menyebabkan terserah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

"Pasiennya muncul asma karena si debu semen sebagai pencetus untuk kambuh asmanya. Bisa juga ada infeksi di parunya maupun karena kerusakan saluran napasnya bisa lebih rentan terkena TBC, atau yang terakhir yang paling berat, yaitu kangker paru karena terdeposit (debu semen, red) disaluran napasnya banyak," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, dr. Tetra Arya Saputra memberi masukan kepada masyarakat yang tinggal di daerah industri semen untuk selalu memastikan udaranya bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: