Berita Hoaks Video Harimau di Kebun Sawit Desa Harapan Mukti Terungkap

RADARLAMPUNG.CO.ID – Warga Desa Harapan Mukti, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji sempat dibuat resah akibat beredarnya sebuah video yang menunjukkan seekor harimau di kebun kelapa sawit.

Video ini sempat viral dan memicu kecemasan, namun ternyata video tersebut adalah informasi palsu (hoaks).

Kepala Desa Harapan Mukti, Dedi Irawan, mengonfirmasi bahwa berita yang beredar tersebut tidak benar.

"Berita tersebut hoaks, kami sudah menemui Bayu Satrio (20), orang yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut," jelas Dedi Irawan saat dihubungi pada 4 Maret 2025.

BACA JUGA:Ops Cempaka Krakatau, Polisi Ringkus Dua Premanisme Pelaku Pungli Jalintengsum

Dedi menambahkan bahwa setelah dilakukan klarifikasi oleh Pemerintah Desa Harapan Mukti, Bayu Satrio mengakui bahwa ia tidak menyaksikan kejadian yang disebarkan di media sosial tersebut.

Bayu pun telah mengklarifikasi kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf melalui sebuah video yang ditujukan kepada masyarakat.

"Saya atas nama Bayu Satrio dan keluarga, ingin menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya video harimau yang telah menimbulkan kegaduhan di Desa Harapan Mukti. Saya sama sekali tidak bermaksud menimbulkan keresahan di masyarakat, dan saya sangat menyesali dampak yang terjadi akibat video tersebut," ujar Bayu dalam video klarifikasinya.

Bayu juga meminta maaf kepada Pemerintah Desa Harapan Mukti, Polsek Tanjung Raya, serta seluruh masyarakat yang merasa terganggu akibat peristiwa ini.

BACA JUGA:Cair Lewat Klik! Saldo Gratis DANA Kaget Rp 100.000 Terbaru Dibagikan Langsung Ke Nomor Hp, Klaim Sekarang

"Ke depannya, saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan ini dan akan lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi," tambahnya.

Sebelumnya, masyarakat dan pengguna media sosial di Mesuji dibuat resah dengan adanya video yang mengklaim menunjukkan harimau Sumatera berkeliaran di kebun kelapa sawit.

Informasi tersebut membuat warga khawatir untuk beraktivitas di kebun, dengan banyak yang merasa takut untuk bekerja atau bepergian.

Novianto (36), salah satu warga Tanjung Raya, mengungkapkan rasa cemasnya setelah mendengar kabar tersebut.

Sumber: