Gandeng BNI, RSUD Alimuddin Umar Terapkan Smart Hospital
RADARLAMPUNG.CO.ID - Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) dan Bank Nasional Indonesia (BNI) menandatangani perjanjian kerjasama Smart Hospital, Selasa (5/10).
Penandatangan yang dilakukan Pimpinan BNI KCU Kotabumi dan Direktur RSUDAU dr. Iman Hendarman, Sp.A, M.Kes. disaksikan Wakil Bupati Mad Hasnurin.
Perjanjian kerjasama tersebut sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang cepat dan efektif bagi pasien.
Direktur RSUDAU dr. Iman Hendrawan mengungkapkan, BNI mempunyai program yang dinilai sangat bagus. Yakni Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara online yang nantinya akan diterapkan di RSUDAU.
“Ada beberapa kerja sama yang dilakukan di sini. Yakni layanan BNI Smart Hospital, layanan Integrated Cash Management, pengelolaan rekening operasional dan jasa perbankan lainnya,” kata dr. Iman Hendrawan.
Dilanjutkan, dalam hal kerjasama layanan BNI Smart Hospital, SIMRS dibuat melalui tim periksa selaku pengembang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan manajemen informasi bagi rumah sakit.
\"Nantinya dengan program Smart Hospital, diharapkan proses layanan kesehatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Sehingga dapat mewujudkan suatu tata kelola manajemen rumah sakit yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan,\" tegasnya.
Iman menuturkan, proses pelayanan pasien di RSUD Alimuddin Umar saat ini masih memakan waktu yang lama. Sebab banyak pengolahan data, duplikasi data pasien, dan pencarian data BPJS yang masih dilakukan secara manual (terpisah dari SIMRS) lantaran belum terintegrasi dengan server BPJS.
Oleh karena itu, ia yakin dengan hadirnya BNI Smart Hospital, integrasi BPJS untuk pencetakan SEP (Surat Eligibilitas Peserta), setting limit obat BPJS, diagnosa klaim BPJS, dan proses pelayanan serta pelaporan manual bisa diubah ke sistem online yang lebih cepat.
Sementara pimpinan BNI Liwa Ade Mirza mengatakan, tujuan akhir dari sistem BNI Smart Hospital ini adalah meningkatkan kualitas layanan rumah sakit serta mengatasi berbagai permasalahan.
“Terutama mengenai daftar tunggu pasien yang lama, belum ada validasi limit obat yang diklaim BPJS sehingga menyebabkan kerugian pada pihak rumah sakit, belum ada validasi diagnosa yang di klaim BPJS Kesehatan,” urai Ade.
“Jadi, keunggulan lain dari BNI Smart Hospital antara lain berintegrasi dengan BPJS Kesehatan, integrasi dengan INA-CBGs, integrasi dengan mesin antrian dan dapat pula diintegrasikan dengan pedagang besar farmasi dalam hal early warning system atas ketersediaan obat-obatan serta dapat diimplementasikan dengan semua tingkat RS. Mulai dari kelas D sampai dengan A,” imbuh Ade.
Lebih lanjut Ade Mirza menjelaskan, khusus untuk BPJS Kesehatan, BNI Smart Hospital sudah dapat dikoneksikan dengan BPJS Kesehatan dalam hal create SEP, delete SEP, edit SEP, update SEP, lihat riwayat SEP, aplicares BPJS dan INA-CBGs. (nop/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: