Kasus Kerbau Mati Mendadak Tulang Bawang, Balai Veteriner Uji Sampel di Laboratorium

Kasus Kerbau Mati Mendadak Tulang Bawang, Balai Veteriner Uji Sampel di Laboratorium

Tim Kesehatan Hewan setempat dan Tim Balai Veteriner Lampung mengambil sampel kerbau yang sakit. Foto Dok. Dinas Pertanian Tulang Bawang--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Para peternak kerbau di Kabupaten Tulang Bawang dibuat pusing oleh kematian mendadak kerbau-kerbau peliharaan mereka. 

Hingga kini tercatat kasus kerbau yang mati mendadak di Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 10 ekor.

Akibat kematian mendadak kerbau-kerbau itu, Balai Veteriner Lampung turun tangan untuk mengambil sampel dan segera diuji di laboratorium

Balai Veteriner Lampung akan melakukan pengujian setelah mengambil sampel kerbau yang sakit milik peternak di Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala. 

BACA JUGA:Banyak Kerbau Mati Mendadak, Pemkab Tulang Bawang Lapor Balai Veteriner

Beberapa sampel yang diambil oleh petugas Balai Veteriner Lampung untuk diuji di laboratorium di antaranya melalui Swab Vesikel (virus), Swab Nasal (bakterial), Swab Epitel Gusi (virus), ulas darah dan cek darah hematogrid. 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tulang Bawang Nasib Subagio mengatakan, hingga kini sedikitnya 10 kerbau milik peternak ditemukan mati mendadak. 

10 kerbau yang mati mendadak tersebut berasal dari Kecamatan Gedung Aji sebanyak 5 ekor dan 5 ekor lainnya berasal dari peternak di Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala. 

Menurutnya, peristiwa kematian kerbau secara massal dan mendadak tersebut terjadi sejak dua minggu terakhir.

BACA JUGA:Petambak Dipasena Diserang Wabah AHPND, Pemkab Tulang Bawang Koordinasi dengan BBPBL Lampung

Agar peristiwa kematian kerbau secara mendadak ini tidak semakin banyak, untuk sementara para peternak diminta untuk selalu menjaga kebersihan makanan dan kandang hewan peliharaan mereka. 

"Sampel sudah diambil oleh petugas Balai Veteriner Lampung. Setelah ini sampel akan diuji di laboratorium, mudah-mudahan besok hasilnya sudah keluar," kata Nasib, Kamis 4 Agustus 2022.

Sementara itu, Efredi salah seorang peternak kerbau asal Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala mengaku rugi puluhan juta rupiah karena empat ekor kerbaunya mati secara mendadak.

Sebelum mati, Efredi menjelaskan jika kerbau miliknya sempat sakit. Pada bagian kaki, tepatnya pada kuku kerbau membusuk. Selain itu kaki bagian belakang juga pecah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: