disway awards

SMPN 7 Banjit Way Kanan Angkat Budaya Lokal Lewat Radio dan Medsos

SMPN 7 Banjit Way Kanan Angkat Budaya Lokal Lewat Radio dan Medsos

Aan Primadona Roza.-Foto ist-

RADARLAMPUNG.CO.ID-UPT SMPN 7 Banjit Way Kanan memanfaatkan momentum Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI Tahun 2025 dengan menggelar program Suara Budaya, Karya Guru dan Siswa

Program ini jadi upaya memperkuat kembali budaya lokal di kalangan pelajar. Program tersebut disiarkan melalui Radio Komunitas Pelita FM dan kanal YouTube sekolah.

Dalam kegiatan ini siswa bertindak sebagai narasumber, sementara wali kelas berperan sebagai pembawa acara.

Mereka membahas permainan tradisional, kuliner khas, serta kehidupan masyarakat lokal. Pihak sekolah menyebut kegiatan ini dirancang untuk melatih keterampilan komunikasi sekaligus meningkatkan literasi budaya siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Way Kanan, Kiki Christianto, SE., MM, dalam sambutan daring yang disiarkan Pelita FM, menyampaikan bahwa pemerintah daerah mengapresiasi program tersebut. 

Ia menilai kegiatan itu menunjukkan peran guru tidak hanya membentuk generasi muda, tetapi juga menjaga warisan budaya agar tetap relevan.

Kiki Christianto juga menilai bahwa tema kegiatan Bangga Berbudaya, Bahagia Menjadi Guru Indonesia sejalan dengan upaya memperkuat identitas bangsa. 

Ia menegaskan bahwa guru memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai budaya, gotong royong, seni tradisional, dan kebhinekaan di sekolah.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Way Kanan menyatakan komitmen untuk mendukung pengembangan budaya lokal melalui pelatihan, penguatan kurikulum, dan fasilitasi kegiatan kreatif seperti program siaran tersebut.

Kepala UPT SMPN 7 Banjit, Aan Frimadona Roza, menyampaikan bahwa kegiatan budaya ini merupakan bagian dari pemanfaatan teknologi secara positif. 

Ia menyebut siswa dapat mempelajari budaya menggunakan media yang dekat dengan keseharian mereka, seperti radio komunitas dan platform digital.

Menurut pihak sekolah, kegiatan ini memberi ruang bagi siswa untuk menjadi pewaris budaya dengan menceritakan kembali permainan tradisional, kuliner khas, serta kisah masyarakat lokal. 

Seluruh siswa juga diwajibkan menulis prosa bertema budaya, yang diharapkan dapat membantu menjaga keberlanjutan tradisi Lampung di tengah arus modernisasi.

Pihak sekolah menegaskan bahwa peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk memperkuat komitmen pendidikan berbasis budaya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait