Lonjakan 780 Kg Sampah Dapur MBG Sehari Tuntut DLH Perketat Pengawasan dan Pemilahan
Lonjakan sampah dari Dapur MBG mencapai 780 kilogram per hari, mendorong DLH memperketat pemantauan IPAL, pemilahan limbah, dan pembayaran retribusi non-tunai.-Pixabay-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Lonjakan sampah dari Dapur MBG menuntut pihak terkait untuk siap menangani limbah harian yang ditimbulkan.
Ya, DLH menyebut produksi sampah nonorganik dari Dapur MBG kini mencapai 780 kilogram per hari sehingga menuntut penanganan lebih terstruktur di Bandar Lampung.
Angka itu didapati pasca DLH memeriksa perkembangan pengelolaan sampah di 78 dapur MBG yang tersebar pada seluruh SPPG kota.
Kepala DLH Bandar Lampung Yusnadi Ferianto menyebut, setiap dapur diperiksa terkait kelayakan IPAL, pola pemilahan sampah, hingga kepatuhan terhadap kewajiban retribusi.
BACA JUGA:Gubernur Mirza Siap Hadir, Pemprov All Out Sukseskan Tabligh Akbar 2025 di Masjid Al Hijrah
DLH mengimbau seluruh dapur MBG mulai disiplin memisahkan sampah organik dan nonorganik sesuai standar pengelolaan limbah.
Sampah organik tidak diangkut karena telah dimanfaatkan peternak atau dipakai untuk budidaya ikan di beberapa titik.
Sampah nonorganik menjadi tanggung jawab DLH dan wajib diangkut setiap hari dari seluruh dapur MBG.
DLH memastikan pengangkutan harian berjalan dengan rata-rata sepuluh kilogram sampah nonorganik per dapur.
BACA JUGA:Retribusi Manual Tak Maksimal, Sistem Digital Tingkatkan Keran Pendapatan
Yusnadi menegaskan pembayaran retribusi diterapkan secara non-tunai untuk mencegah praktik penyimpangan di lapangan.
"Tim DLH turun langsung mengecek IPAL dan pemilahan sampah," kata Yusnadi.
Ia meminta dapur yang belum optimal segera memperbaiki pengelolaan untuk mencegah beban limbah terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
