Komitmen Percepat Keterbukaan Informasi Publik, Unila Tekankan Urgensi KIP Lewat Monev KIP 2025
Suasana kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) keterbukaan informasi publik (KIP) 2025. Foto Unila--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) menegaskan komitmen kuatnya untuk mempercepat keterbukaan informasi publik sebagai prasyarat utama peningkatan kualitas pendidikan.
Pesan ini disampaikan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025.
Kegiatan yang digelar di ruang rapat rektor lantai dua Rektorat, Kamis, 27 November 2025, yang bertema “Kebijakan dan Strategi Badan Publik Memenuhi Hak Akses Masyarakat atas Informasi Publik”.
Rektor Prof Lusmeilia, dalam kesempatan itu menekankan, keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian dari transformasi tata kelola pendidikan yang bermutu.
BACA JUGA:Unila Bedah Buku 'Indonesia Naik Kelas'
Ia menegaskan, dunia pendidikan yang berkualitas mensyaratkan inovasi, data yang akurat, infrastruktur layanan informasi yang inklusif, serta digitalisasi yang merata dan dapat diakses publik.
Prof Lusmeilia memaparkan penguatan inovasi Unila melalui pengembangan Super Apps MyUnila, yang kini menjadi tulang punggung integrasi data institusi ke Pangkalan Data Dikti (PDDIKTI).
Platform ini menyajikan dashboard indikator kinerja utama (IKU), data penelitian, pengabdian, hingga publikasi ilmiah, sehingga pimpinan dapat mengambil keputusan secara transparan, akuntabel, dan berbasis data.
“Dengan satu data terpusat, Unila mampu membangun tata kelola perguruan tinggi yang terbuka, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan informasi publik,” tegas Rektor Prof Lusmeilia.
BACA JUGA:Perkuat Keterampilan Penulisan, LPPM Unila Gelar Workshop Penulisan Proposal Penelitian dan PKM
Komitmen Unila dalam meningkatkan kualitas informasi juga terbukti dengan keberhasilan meraih Anugerah Media Humas (AMH) 2025 Terbaik Ketiga nasional kategori Siaran Pers dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), setelah ITS dan UI.
Capaian ini menjadi bukti budaya transparansi di Unila berprogres nyata. Unila menata ulang sarana dan prasarana untuk memastikan akses informasi merata.
Di level elektronik, Unila menyediakan website PPID, Whistle Blowing System (WBS), layanan konseling online, aplikasi Sikebas, serta videotron informasi kampus. Aplikasi Sikebas menjadi layanan favorit masyarakat terutama dalam permohonan keringanan UKT.
BACA JUGA:Peringatan Hari Pahlawan, Rektor Unila Tekankan 3 Nilai Keteladanan Penting Dari Para Pahlawan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
