Mahasiswa FKIP Unila Hidupkan Sastra Lewat Film Dua Bahasa
Mahasiswa FKIP Unila Hidupkan Sastra Lewat Film Dua Bahasa-Foto Panitia RASA FKIP Unila for Radar Lampung-
RADARLAMPUNG.CO.ID – Kreativitas mahasiswa FKIP Universitas Lampung (Unila) terlihat nyata dalam acara Layar Sastra Dua Bahasa (Rasa) yang digelar 22–23 Desember 2025 di Aula Gedung K.
Acara ini menampilkan adaptasi karya sastra ke layar lebar, hasil kerja keras mahasiswa FKIP Unila angkatan 2025 dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Pendidikan Bahasa Lampung.
Kegiatan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Pengantar Sastra, di bawah bimbingan Prof. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Muharsyam Dwi Anantama, M.Pd., dan Heru Prasetyo, M.Pd.
Mahasiswa FKIP Unila ditantang untuk mengubah novel atau cerita pendek menjadi karya audio visual yang menarik.
Pada hari pertama, mahasiswa Pendidikan Bahasa Lampung menayangkan empat film adaptasi dalam bahasa Lampung. Judul populer seperti Mariposa dan Siti Nurbaya bersanding dengan karya lokal Lakkah wo Arrah dan Senyuman Pagi Itu.
BACA JUGA:Mahasiswa Unila Ciptakan Inovasi SKYFLUX, Drone Cerdas Pengukur Karbon dan Kualitas Udara
Hari kedua, PBSI menampilkan enam film adaptasi, mulai dari drama keluarga Sabtu Bersama Bapak, cerita komedi horor Ghost Writer, hingga karya Raditya Dika (Persimpangan) dan Melukis Langit karya Leila S. Chudori.
Dekan FKIP Unila, Dr. Albert Maydiantoro, M.Pd., mengapresiasi kreativitas mahasiswa.
Sementara Koordinator Prodi PBSI, Dr. Eka Sofia Agustina, M.Pd., menegaskan pentingnya praktik langsung dalam pembelajaran sastra.
“Projek ini membuktikan mahasiswa mampu menerjemahkan teori sastra ke karya nyata, sekaligus menjadi pencipta budaya,” kata Dr. Eka Sofia.
BACA JUGA:Mahasiswi FEB Teknokrat Raih Juara 3 Nasional Lomba Desain Poster di KOMNAS 2025 Di Unila
Selain sebagai tugas akademik, Layar Sastra Dua Bahasa juga mengusung misi Trigatra Bangun Bahasa, yakni memadukan bahasa Indonesia dan bahasa Lampung.
Harapannya, generasi muda Lampung bisa terus berinovasi menjaga literasi dan budaya lokal melalui media modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
