Disc Mill Portable untuk Kelompok Tani Sidomulyo Pekon Mataram: Teknologi Sederhana yang Mengubah Banyak Hal
--
Kelompok ini bertugas menjaga keberlanjutan program meski pendampingan dari kampus telah berakhir.
Dampak yang Terukur dan Nyata
Data hasil evaluasi menunjukkan dampak signifikan dari program ini. Di antaranya:
Penurunan biaya pakan sebesar 25-30%
Peningkatan produksi telur hingga 15%
70% peternak mitra kini memproduksi pakan sendiri 60% sudah mulai memasarkan produknya secara digital 50% bahan pakan kini berasal dari sumber lokal
“Dulu, saya hanya tahu beli pakan. Sekarang saya tahu cara membuat, menghitung, bahkan menjual,” ujar Ibu Eli, peternak perempuan yang juga menjadi penggerak kelompok tani sidomulyo.
Dari Desa Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Meskipun program ini berlokasi di satu pekon, dampaknya menjalar lebih luas. Ini bukan sekadar soal Pekon Mataram.
Ini adalah potret kecil dari potensi desa-desa di Indonesia jika diberi teknologi tepat guna, pendampingan yang sabar, dan dukungan berkelanjutan.
“Menurut anggota dosen pengusul Agus Apriyanto, S.T., M.T. dan Rani Ismiarti Ergantara, S.P., M.I.L. Tujuan besar seperti SDG’s (Sustainable Development Goals) ternyata bisa dicapai dari hal-hal yang dekat. SDG 1 tentang pengentasan kemiskinan? Tercapai ketika peternak mendapat keuntungan lebih besar. SDG 2 tentang ketahanan pangan? Tercapai saat ayam sehat dan telur berkualitas tersedia setiap hari. SDG 8 dan 9? Tentu dengan kerja layak dan teknologi yang inklusif”
Penutup: Kecil Bukan Berarti Lemah
Di tengah gemuruh industri besar dan teknologi tinggi, Disc Mill Portable hadir sebagai simbol harapan. Alat kecil yang menyimpan perubahan besar.
Bukti bahwa pemberdayaan bukan sekadar slogan, tapi bisa nyata, bila dijalankan dengan pendekatan manusiawi, teknologi aplikatif, dan niat tulus.
Bagi peternak Pekon Mataram, alat ini bukan sekadar mesin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
