radarlampung.co.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika mempercepat penyediaan akses telekomunikasi dan internet 4G untuk kawasan terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Target Indonesia merdeka sinyal pun akan dapat terwujud lebih cepat. Target awal, membebaskan 149.400 lokasi susah sinyal. Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif menuturkan, penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi merupakan upaya menyediakan kapasitas satelit lebih awal sembari menunggu konstruksi Proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) Satelit Multifungsi \"Sembari menunggu penyelesaian Satria (Satelit Indonesia Raya) yang ditargetkan selesai 2020, kita menyediakan akses internet cepat untuk kebutuhan layanan pendidikan, kesehatan dan pertahanan keamanan dengan kerja sama ini,\" terang Anang Latif dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/1). Proses lelang penyediaan kapasitas Satelit Telekomunikasi yang selesai 16 Januari 2019 lalu, telah menghasilkan lima pemenang, yaitu PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Telekomunikasi Indonesia. Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi tersebut, tambah Anang, dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi) dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal). Menurutnya, setiap pemenang lelang akan menyediakan kapasitas satelit sebesar 21 Gbps (Gigabytes per second). Bahkan dengan penyediaan kapasitas itu, Anang Latif optimistis target merdeka sinyal akan bisa terwujud dengan cepat. \"Penyediaan kapasitas satelit ini turut memperhatikan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. Jika melihat karakteristik wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yakni minimnya akses transportasi dan sumber daya listrik, kami optimistis dengan penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini, Indonesia dapat merdeka sinyal dengan cepat,\" papar Anang. Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu menambahkan Palapa Ring menjadi langkah awal yang diambil BAKTI Kominfo untuk mewujudkan konektivitas nasional. Dengan adanya Palapa Ring, seluruh kabupaten/kota di Indonesia terkoneksi dengan jaringan serat optik. Namun, untuk daerah tingkatan yang lebih kecil seperti kecamatan, kelurahan, sampai dengan tingkat desa belum sepenuhnya terlayani dengan program ini. \"Artinya, secara paralel, BAKTI bekerjasama dengan mitra penyedia VSAT untuk mendistvibusikan kapasitas tersebut sebagai bagian ground segmentnya. Dengan skema ini, diharapkan BAKTI mendapatkan efisiensi biaya sehingga dapat memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif,\" pungkas Ferdinan. (fin/wdi)
149.400 Lokasi Susah Sinyal
Kamis 31-01-2019,04:00 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :