Seluruh Rumah Sakit Wajib Siapkan Ruang Isolasi
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kondisi satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit A. Yani, Metro terpantau membaik. Kabar ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Reihana, Senin (16/3). Bahkan infus pasien saat ini telah dicabut.
Demikian diungkapkan Reihana dalam konfrensi pers di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Kantor Gubernur Lampung bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan jajarannya, Senin (16/3).
”Kami punya dua pasien dalam pengawasan (PDP). Di mana, keduanya sakit gejalanya mirip dengan Covid-19, dan ada riwayat kontak (dengan pasien terkonfirm). Satu (62) di RSUDAM, satunya (38) di A. Yani. Kondisinya sampai hari ini yang di A. Yani sudah membaik, bahkan dia sudah cabut infus. Untuk yang di RSUDAM karena faktor usia masih dalam pengawasan,” beber Reihana.
Dia menambahkan, pengawasan pasien ini masih akan terus dilakukan sampai dinyatakan sembuh. Sementara hasil tes mengenai positif atau negative Covid-19, Reihana menyebut saat ini sample sudah sampai di Litbangkes Jakarta.
Nantinya, hasil positif atau negative akan diumumkan satu pintu oleh tim dari Kemenkes.
Sementara Reihana juga mengatakan, pihaknya tidak hanya melakukan pengawasan pada orang yang masuk dalam pasien dalam pengawasan (PDP). Namun juga orang dalam pemantauan (ODP), di mana orang-orang ini memiliki riwayat pernah berpergian dari luar negeri, baik negara terkonfrim, maupun riwayat kontak.
Sejak 27 Januari 2020 hingga 14 Maret, total orang dalam pemantauan oleh tim surveilans Dinkes Lampung sebanyak 4.822 orang. Di mana, 2.999 orang telah dinyatakan sehat. Sementara 1.823 orang masih dalam pemantauan.
”Orang dalam pemantauan ini tidak sakit, namun ada riwayat datang dari luar negeri, negara terkonfirmasi dan ada kontak. Dari awal 4.822 tinggal 1.823 orang. Dan alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang menunjukkan gejala panas, batuk pilek, sesak nafas,” jelas Reihana.
Karena masa inkubasi virus ini selama dua minggu, Dinkes melalui tim surveilans akan memantau orang-orang yang masuk dalam ODP selama dua minggu saat dia tercatat sampai di Lampung.
”Kalau ODP karena masa inkubasi dua minggu, maka akan dipantau. Yang jelas tugas masyarakat saat ini menjaga staminanya dan berdoa. Tugas kami Pemda dan lintas sektor, memantau ODP. Dan jangan kaget dengan angka ribuan. Inilah yang kami lakukan, untuk menjaga agar kalau gejala akan dinaikan status dalam pengawasan. Tapi sampai hari ini ODP yang ada di kita masih dalam status sehat,” tambahnya.
Menyikapi virus corona (Covid-19) yang cukup mudah menular, Pemprov Lampung meminta seluruh rumah sakit di Lampung harus siap kedatangan pasien yang masuk dalam pemantauan dan menunjukan gejala Covid-19.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menegaskan, minimal satu rumah sakit memiliki lima kamar tidur untuk antisipasi terkait penyebaran virus ini. Mengingat dari surat keputusan Kemenkes, Lampung hanya memiliki empat rumah sakit rujukan. Dan hanya tiga rumah sakit di Lampung yang dinyatakan siap. Mulai Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, dan Rumah Sakit A. Yani, Metro.
”Rumah sakit rujukan ada tiga tetapi saya minta rumah sakit harus berani menyiapkan itu. Untuk formalnya ada 3 rumah sakit. Kalau ada apa-apa dari Bakauheni dan sekitarnya bisa di Bob Bazar. Tapi bukan berarti Imanuel dan lainnya tidak menerima. Akan saya cabut izinnya nanti (kalau tidak mau menerima),” beber Arinal.
Soal pembiayaan juga, terkait pasien Corona yang ditanggung pemerintah. Arinal menegaskan akan turun langsung mengenai pembiayaan dan akan mengajak rumah sakit untuk berdiskusi.