Startup Lampung Dapat Pendanaan Kemenristekdikti

Sabtu 09-03-2019,09:13 WIB
Editor : Kesumayuda

Radarlampung.co.id - Sanedu, aplikasi pembelajaran yang dirintis Aditya Edgar Ramadan, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya berhasil lolos dalam tenant program Inkubator Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tahun 2019. Bagaimana mulanya Aditya membuat Sanedu hingga bisa memperoleh enam ribu pengunjung? Yuuk simak cerita mahasiswa semester VIII ini.  Bulan Oktober menjadi awal seleksi Sanedu bersaing dengan tenant se Indonesia. Desember, Aditya Edgar Ramadan melakukan wawancara atas proposal program Sanedu yang diajukannya. Setelah menjalani proses seleksi, akhirnya Rabu, 13 Februari 2019 Inkubitek IIB Darmajaya dengan tenant Sanedu milik Aditya Edgar Ramadan berhasil terpilih PPBT Kemenristekdikti 2019. Aditya mengungkapkan bahwa mulanya membuat program pembelajaran bulan Februari 2018 silam. “Awalnya dari bimbingan belajar biasa, semakin kesini kita muncul gagasan untuk membuat aplikasi. Gimana caranya kelas yang datang ke anak-anaknya jadi bukan anak-anaknya yang datang ke kelas,” ungkapnya dalam rilis yang diterima radarlampung.co.id, Sabtu (9/3) pagi. Bimbingan belajar tetap jalan, kata dia, dan sekarang melalui website juga. “Sanedu berasal dari bimbingan belajar San Education (Sanedu) merupakan aplikasi berbasis android yang ditujukan untuk para siswa SD/SMP/SMA (sederajat). Aplikasi ini digunakan sebagai aplikasi asistensi yang membantu para siswa untuk mempermudah mereka dalam pembelajaran baik didalam kelas, maupun diluar kelas,” bebernya. Co Founder Sanedu ini menerangkan bahwa dalam pengajuan program inkubator PPBT Kemenristekdikti bersaing dengan ratusan tenant se Indonesia. “Untuk Lampung yang berhasil lolos terdapat empat orang termasuk saya. Sanedu masih dalam tahap pengembangan menuju bentuk aplikasi,” tuturnya. Mahasiswa Sistem Informasi IIB Darmajaya ini menjelaskan Sanedu ini membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan fasilitas pendidikan yang di dalamnya meliputi modul pembelajaran, data passing grade dari jenjang SMP sampai perguruan tinggi negeri (PTN), try out bulanan, latihan ujian nasional berbasis komputer, simulasi SBMPTN berbasis komputer, dan lain sebagainya. “Buat aplikasinya empat bulanan. Sebulan mengkonsep dan tiga bulan membuat websitenya,” tambahnya. Untuk merasakan manfaat Sanedu, pelajar yang ingin login dapat mendaftar terlebih dahulu dengan membeli PIN dan KAP. “Kita masih dalam tahap promo dengan melakukan registrasi membeli PIN dan KAP sebesar Rp50 ribu melalui rekening. Nanti setelah itu dapat menikmati layanan dari kami,” imbuhnya. Mahasiswa semester VIII ini juga telah memiliki 15 pekerja dalam melakukan operasional website dan pengembangan ke aplikasi android. “Awalnya hanya lima orang dan sekarang 15 orang. Untuk pengunjung yang login website sendiri sekarang sudah 6000 lebih,” pungkasnya. (apr/rls/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait