Keputusan Rais Aam PBNU Digugat

Selasa 07-12-2021,10:38 WIB
Editor : Ari Suryanto

Radarlampung.co.id - Surat perintah Rais Aam PBNU K.H. Miftahul Akhyar agar Muktamar Ke-34 NU digelar 17 Desember 2021 memancing polemik. Syuriah PWNU Lampung menggugat keputusaan ini. Gugatan dilayangkan ke Pengadilan Negeri Tanjungkarang dengan Nomor Register: 211/Pdt.G/2021/PN Tjk terkait dengan Surat Rais Aam PBNU Nomor: 4272/A 1 03/11/8021 Perihal: Pelaksanaan Muktamar. Syuriyah PWNU Lampung sebagai Pimpinan Tertinggi Nahdlatul Ulama Lampung menilai surat perintah Rais Aam tidak sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama. Syuriah PWNU Lampung minta kepada Bapak Kapolri untuk tidak memberikan izin pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung sampai dengan terbitnya keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atau sampai dengan terbitnya Keputusan Resmi PBNU yang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Organisasi yang berlaku di NU. Gugatan tersebut ditandatangani Rais Aam K.H. Muhsin Abdillah dan Katib K.H. Basyaruddin Maisir. Terkait gugatan ini juga dibenarkan Ketua Ittihadul Mutakharijin Al Falah Ploso (IMAP) Lampung Ustad Syamsudin. \"Iya. Sudah dari semalem ramai. Sekarang Rais Syuriah dan perwakilan panitia lokal sedang ke Jakarta mengikuti Konbes Harian PBNU. Kemungkinan keputusan resmi muktamar sore ini,\" katanya. Sementara Ketua Panitia Lokal Muktamar Ke-34 NU K.H. Hisyamuddin, Sekretaris K.H. Wagimin, dan Ketua PCNU Lamteng belum bisa dihubungi. Meski aktif belum merespons. Sebelumnya diketahui, sembilan masyayikh NU atau kiai sepuh mengadakan pertemuan. Ada lima hasil kesepakatan yang ditandatangani para kiai ini yang ditujukan kepada PBNU Pertama, para kiai ingin muktamar berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan, dan kebersamaan. Kedua, para kiai ingin muktamar berjalan dengan suasana teduh, aman, damai, dan harmonis. Ketiga, para kiai ini pelaksanaan muktamar dipersiapkan secara maksimal dan optimal. Karena itu, para kiai mengusulkan idealnya Muktamar NU Ke-34 dilaksanakan akhir Januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU Ke-96. Keempat, para kiai ingin Muktamar NU Ke-34 berkualitas dan bermartabat dalam menyongsong satu abad NU. Kelima, para kiai ingin Muktamar NU Ke-34 menghasilkan keputusan dalam rangka membangun kemandirian bangsa untuk perdamaian dunia. Kesepakatan ditandatangani K.H. Anwar Mansyur (Jawa Timur), K.H. Abuya Muhtadi Dimyati (Banten), Tuanku Bagindo H. Muhammad Letter (Sumatera Barat), K.H. Manarul Hidayat (Jakarta), K.H. Abun Bunyamin (Jawa Barat), K.H. Ahmad Haris Shodaqoh (Jawa Tengah), K.H. Abdul Kadir Makarim (NTT), K.H. Muhsin Abdillah (Lampung), dan K.H. Farid Wadjdy (Kalimantan Timur). Di sisi lain, sebanyak 27 PWNU hadir ke PBNU untuk mendukung keputusan Rais Aam PBNU K.H. Miftahul Akhyar agar Muktamar NU Ke-34 dimajukan 17 Desember 2021, Senin (29/11). (sya/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait