radarlampung.co.id - Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan jemaah umroh yang masuk ke negaranya, termasuk asal Indonesia guna mencegah masuknya virus corona (Covid-19) ke negara tersebut.
Tak pelak, hal ini membuat sejumlah travel umrah menjerit. Alasannya tak lain karena dalam waktu dekat, mereka harus memberangkatkan sejumlah jemaah umrah. Seluruh persiapan mulai tiket pesawat, hotel hingga visa pun ada yang sudah keluar.
Seperti yang diungkapkan Herlina Hasan, Staf Promosi Patuna Tour and Travel. Dirinya mengatakan, ada sejumlah keberangkatan jamaah umrah pada Maret ini. Terdekat pada 2 Maret, di mana visa para jamaah juga sudah keluar.
”Kita ada keberangkatan umroh dari tanggal 2, 5, 8, 16, 22 Maret. Yang tanggal 2 Maret, visa-nya sudah keluar. Artinya sudah boleh berangkat. Namun hari ini kami dapat informasi keberangkatan mulai hari ini disetop. Tanggal 2 itu ada dua orang dari Lampung,” beber Herlina.
Dia melanjutkan, saat ini pihaknya belum dapat menentukan sikap. Karena sedang menunggu arahan dari Patuna Pusat. Termasuk menunggu kebijakan pusat usai Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) menyurati Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
”Kami juga menunggu keputusan ketua Patuna pusat, dengan Sapuhi. Saat ini sudah buat surat ke Presiden untuk meminta kebijakan khusus. Apalagi untuk yang tanggal 2 belum dapat info, berangkat atau tidak. Misalnya dibatalkan, ya kan ini masalahnya antar negara. Maka kami berharap ada kebijakan tersendiri dari Pemerintah Indoensia. Karena kami juga sudah pesan visa, hotel, pesawat. Ini apakah hangus atau bagaimana. Kami sedang menunggu juga, apa bisa dikembalikan uang atau bergeser waktunya kami belum tahu,” beber Herlina.
Adapula Putut Madya, Finance Accounting DMS Tour And Travel berharap pemberhentian keberangakan jamaah umrah ini tidak lama. Kemudian bisa kembali normal dalam waktu dekat.
”Ya upaya ini memang mau mensterilkan area tersebut. Memang informasi banyak versi, diliburkan tapi infornya tidak lama. Ya kami berharap hanya selama 15 hari akan ada pemberangkatan lagi,” beber Putut.
Diakui Putut dalam waktu dekat memang pihaknya tidak ada keberangkatan jamaah. Terdekat pada akhir Maret 2020. Namun guna pencegahan, jamaah yang berangkat disarankan melakukan suntikan serum influenza yang diyakini dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
”Kalau kami memang nggak ada pemberangkatkan awal Maret, rencananya akhir Maret. Biasanya tim medis KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) juga menyarankan suntik influenza sebagai kekebalan tubuh. Serum ini berlaku setahun kalau tidak salah,” tambahnya.
Sementara Kakanwil Kemenag Agama RI Perwakilan Lampung melalui Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ansori mengatakan soal pelarangan keberangakatan jemaah ini, pihaknya belum mendapat informasi secara resmi dari Kementerian Agama.
”Sejauh ini kami belum menerima surat edaran ya. Baru dari berita saja. Kemudian kami juga tidak menerima pendaftaran umrah. Bukan kami yang mendata, karena mereka melewati tour and travel masing-masing,” beber Ansori.
Ansori menyebut, ini memang sebagai upaya preventif dan sifatnya hanya sementara. Untuk itu, pihaknya tetap menunggu info jelas agar informasi tidak salah. ”Iya saat ini kami tetap menunggu surat edaran resmi. Karena saya takut kalau mengeluarkan statement tidak sesuai arahan dari pusat,” tandasnya. (rma/yud)