TKI Asal Mesuji Terus Meningkat, Dua Negara Jadi Favorit

Selasa 14-01-2020,15:15 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Mesuji yang bekerja di luar negeri pada tahun 2019 tercatat mengalami peningkatan. Terdata pada tahun 2019 mencapai 472 orang. Sedangkan tahun 2018 hanya 333 orang dan 2017 ada 249 orang. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Mesuji Ripriyanto melalui Sekretarisnya Taufik Widodo mengatakan, data tersebut tercatat di Disnaker mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2019. \"Angka ini menunjukkan animo warga menjadi TKI masih cukup tinggi,\" kata Taufik pada Radar Lampung Selasa (14/1). Ia menambahkan, sebagian besar TKI yang bekerja di luar negeri tersebut bekerja di sektor informal, seperti perkebunan dan pembantu rumah tangga. Dengan negara tujuan Malaysia Brunei Darussalam, Singapura, Taiwan, dan Hong Hong Sedangkan faktor penyebab minat warga untuk mencari nafkah di luar negeri biasanya karena kondisi ekonomi, serta penghasilan kecil, sehingga kemudian memutuskan merantau ke negara lain dengan harapan mendapatkan upah yang lebih besar. \"Rata-rata karena ingin gaji yang lebih besar mereka ingin bekerja di luar negeri. Juga biasanya ada yang diajak saudara karena lihat saudara atau temannya sukses,\" tuturnya. Tercatat pada tahun 2019 Taiwan masih menjadi negara favorit tujuan Pekerja Migran Indonesia (PMI/TKI) asal Mesuji. Penghasilan yang lebih tinggi dibanding negara lainnya menjadi salah satu daya tarik mencari peruntungan di negeri ini. Terdata pada tahun 2019 ada 257 orang dari Mesuji yang bekerja di Taiwan. Selain Taiwan ada Singapura dengan jumlah TKI 46 orang, Malaysia dengan 82 orang, Hongkong 85, dan Brunei Darussalam 2 orang,\" bebernya. Sehingga menurutnya sampai hari ini Taiwan dan Hongkong masih menjadi pilihan dan negara favorit calon TKI. Dia berharap warga Mesuji yang ingin menjadi TKI agar melawati jalur resmi sehingga jika sudah sampai di luar negeri lebih mudah jika kedepannya bila tersandung masalah. \"Bisa langsung ditangani oleh KBRI (Kedutaan besar Republik Indonesia) di negara tujuan,\" terangnya. (muk/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait