Mahasiswa Itera Raih Emas di Festival Inovasi Internasional

Rabu 02-02-2022,21:45 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggagas teknologi pengolah limbah detergen atau detergent reactor sebagai pencegahan pencemaran lingkungan. Inovasi yang dirancang oleh Radisya Ikhsan (Teknik Lingkungan), Sephia Amanda Muhtar (Teknik Lingkungan), Natasya Salsabiila (Teknik Elektro), Elma Dyanatasha (Teknik Informatika), dan Muhammad Faturrachman S. (Teknik Informatika) ini berhasil membawa mereka meraih medali emas dalam festival penemuan dan inovasi internasional yang diumumkan, Senin (31/1). Kompetisi internasional tersebut diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) melalui Khayyam International Invention & Innovation Festival (KIIIF) 2022. Pesertanya mahasiswa dan peneliti umum dari berbagai negara. Antara lain Malaysia, Thailand, Turki, China, Filipina, Polandia, Kazakstan, USA, Kanada dan Vietnam. Dengan bimbingan dosen Teknik Lingkungan Andika Munandar, S.Si., M.Eng., tim mahasiswa menuangkan gagasan tersebut dalam karya bertajuk Detergent Reactor Integrated with Artificial Intelligence (AI) as Detergent Waste Treatment to Create Eco Laundry. Ketua tim Radisya Ikhsan menyebut, penemuan dan inovasi yang digagas muncul dari keresahan terhadap limbah deterjen yang dihasilkan oleh industri laundry. \"Sejauh ini belum ada pengolahan yang signifikan terkait limbah deterjen. Karena itu kami berinisiatif menciptakan teknologi yang mampu mengolah limbah agar bersifat ramah lingkungan,\" kata Radisya Ikhsan. Radisya menjelaskan, detergent reactor yang telah didesain tersebut memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya ekonomis karena menggunakan metode fotokatalitik TiO2-Bentonit, serta efisien karena terintegrasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI). \"Adapun teknologi detergent reactor berbentuk kubus dengan dimensi 1 m x 0,8 m x 1,15 m, serta bekerja dengan cara mereaksikan limbah detergen yang dialirkan dari mesin cuci dengan bahan kimia TiO2-Bentonit,\" urainya. Keluaran dari detergent reactor adalah senyawa karbondioksida dan air dengan pH 9, serta nilai total dissolved solid (TDS), biochemixal oxygen demand (BOD), dan chemical oxygen demand (COD) yang relatif kecil, serta kandungan surfaktan yang relatif kecil, sehingga aman bagi lingkungan. Sementara dosen pembimbing Andika Munandar, S.Si., M.Eng., mengapresiasi gagasan yang dibuat oleh para mahasiswa, Andika menilai, melalui kompetisi tersebut, mahasiswa dapat berlomba membuat inovasi serta berkarya untuk kemajuan teknologi Indonesia dan dunia. “Semoga alat rancangan kami menjadi satu referensi terbaru bagi Indonesia dan dunia terkait upaya pengolahan limbah detergen,” tegas Andika. (mel/rls/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait