Tolong Eksa! Balita Penderita Atresia Bilier, tak Punya Biaya untuk Berobat

Kamis 19-09-2019,19:15 WIB
Editor : Alam Islam

radarlampung.co.id – Biaya. Ini menjadi hambatan pasangan Muhammad Jaka Sanjaya (31) dan Eka Astuti (30) mengobati buah hati mereka. Sang anak, Eksa Sastia (7 bulan), didiagnosa menderita atresia bilier. Ini adalah penyakit saluran empedu langka yang hanya menyerang bayi Menurut Eka Astuti, ia mulai melihat ada yang tidak beres pada tubuh anak ketiganya saat berusia empat bulan. Saat itu muncul penyakit seperti cacar yang berisi nanah. Warna kulit Eksa juga berubah. Terlebih ketika ia menangis. ”Awalnya, ada gejala kayak penyakit cacar. Tapi keluar nanah. Pas cek darah di puskesmas, katanya bagus. Hanya perlu banyak berjemur saja. Tapi setiap tidur kayak orang senep (begah, Red) dan selalu menangis. Perutnya juga keras dan susah makan,” kata Eka saat ditemui dikediamannya di Jalan Pangeran Antasarai Gang Toyib, RT.02/LK. 1, Kedamaian Bandarlampung, Kamis (19/9). Eka menuturkan, meski telah dijemur pada pagi hari, warna kulit Eksa tidak juga berubah. ”Kulitnya menguning. Bahkan, kalau Eksa nangis, kulitnya berubah hijau kebiruan. Pertama di pipi. Lama-lama menjalar ke mata dan seluruh badan,” sebut dia. Bayi ini kemudian dibawa ke beberapa rumah sakit. Di antaranya RSUD A Dadi Tjokro Dipo. Hasilnya, dokter menyatakan ada penyumbatan dan harus dirujuk RSUDAM dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM). ”Karena waktu itu dokternya nggak ada, jadi kita ke (RS) Graha Husada. Kemudian ke RS Imanuel. Terakhir ke Abdul Moeloek. Saat itulah dokter menyarankan Eksa dirujuk ke RS Cipto (Mangunkusumo),” urainya. Eka mengaku saat itu ia terkejut. Dokter menyatakan anaknya menderita gangguan saluran empedu dan harus dibawa ke Jakarta untuk transplantasi. Biayanya mencapai Rp1 miliar lebih. “Dokter bilang, harus cepat-cepat dioperasi di sana (RS Cipto Mangunkusumo, Red). Sebab ada penyumbatan di empedu ke hatinya. Saya bingung dan sedih. Nggak karuan. Dokter bilang biaya operasinya sampai Rp1 miliar. Walaupun pakai BPJS, nggak semua full dibayarkan. Belum biaya hidup dan lainnya selama di sana,” cetusnya. Eka mengaku, sang suami hanya bekerja sebagai office boy pada sebuah kafe di Bandarlampung. ”Buat makan sehari-hari aja, kita pas-pasan. Walaupun bingung, saya tetap minta surat rujukan ke RSUDAM. Berangkatnya nanti. Tunggu jalan dari Allah,” kata Eka sambil terisak. Wanita ini juga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan. ”Cuma bisa berdoa dan minta doanya, supaya Eksa bisa sembuh. Alhamdulillah, kalau pemerintah bisa menengok kami ini,” tukasnya. Bagi dermawan yang ingin membantu, bisa datang langsung atau melalui rekening BRI 58090127754534 atas nama Eka Astuti. (mel/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait