RADARLAMPUNG.CO.ID - Provinsi Lampung punya potensi besar di bidang pertanian dan perikanan. Bahkan saat ini, Lampung telah menopang kebutuhan beras tidak hanya untuk masyarakat lokal.
Tapi juga hingga keluar Lampung. Hal itu diungkapkan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi saat jamuan makan malam bersama Komisaris Utama PT Wahana Semesta Merdeka (WSM), Dahlan Iskan, di Mahan Agung, Kamis (10/3).
Acara makan malam tersebut juga dihadiri Direktur Utama PT WSM, Yanto C. Utomo; Direktur Disway, Tomy C. Gutomo; dan Direktur PT WSM (Holding Radar Lampung Group), Ardiansyah.
Dalam kesempatan itu, Arinal memaparkan beberapa capaian yang berhasil diraih provinsi Lampung selama dua tahun belakangan. Baik di bidang pertanian maupun pembangunan infrastruktur.
Dia mengatakan, hampir seluruh komoditi di Lampung merupakan unggulan. Mulai dari komoditi jagung, kopi, udang, coklat hingga pisang. Bahkan Lampung telah dinobatkan sebagai penghasil beras terbesar nomor lima di Indonesia.
Selama dua tahun belakangan, kata dia, produksi beras di Lampung telah mengalami peningkatan.
Yakni sebesar 2,75 ton. Atas peningkatan itu, Lampung tidak hanya menopang kebutuhan beras masyarakat lokal, namun juga Jakarta dan beberapa daerah lain.
“Saya sudah memberikan kontribusi swasembada kebutuhan masyarakat di luar Lampung. Tidak hanya Jakarta, tapi sampai ke Sumatera Barat,” kata dia.
Di samping itu, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedang menyiapkan infrastruktur untuk mendistribusikan komoditi Lampung ke provinsi Bangka Belitung (Babel).
“Karena selama ini Babel itu dapat kiriman beras dari Jakarta. Bukan hanya beras, bahkan sampai ke telur. Padahal kalau mereka bekerjasama dengan Lampung, itu lebih efisien,“ tambahnya.
Arinal mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mempersiapkan Pelabuhan Tanah Merah, Kabupaten Tulang Bawang milik PT Dipasena Citra Dermaja.
“Ternyata Dipasena punya pelabuhan yang sebelumnya tidak lagi berfungsi. Sementara saya kemarin sedang mencari yang bisa menjadi penghubung antara Lampung dan Babel,” ujarnya.
Dia mengatakan, nantinya pelabuhan tersebut akan digunakan sebagai penghubung guna mendistribusikan komoditi Lampung ke Babel.
“Selain itu, infrastruktur menuju pelabuhan (Tanah Merah, red) itu sudah ada, jadi ngga perlu banyak perbaikan dan sekarang sudah tidak ada masalah,” tandasnya. (Ega/yud)