radarlampung.co.id - Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Bandarlampung. Riset ini menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Bandarlampung. Mitra Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab. Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Bandarlampung yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 34 persen menjadi Rp56,3 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Bandarlampung meningkat 27 persen menjadi Rp9 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 57 persen mitra merchant GrabFood Bandarlampung juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya. Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Bandarlampung dengan peningkatan pendapatan hingga 81 persen menjadi Rp7,1 juta per bulan dan 144 persen menjadi Rp3,6 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab. Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sebanyak 28 persen mitra pengemudi GrabBike dan 14 persen mitra pengemudi GrabCar di Bandarlampung baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab. Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. Sebanyak 72 persen mitra pengemudi GrabBike dan 79 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp745 ribu hingga Rp1,6 juta. Sebagai tambahan, 58 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 77 persen mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru. Di Bandarlampung riset tersebut menjelaskan 13 persen mitra merchant GrabFood Bandarlampung terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 14 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. Sebanyak 23 persen mitra merchant GrabFood dan 5 persen agen GrabKios di Bandarlampung menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab. Senior Economist, Tenggara Strategics, Lionel Priyadi, M.A, mengungkapkan bahwa gig workers yang ada di dalam platform Grab membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak. “Riset yang sudah dilakukan di Bandarlampung memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para gig workers di Bandarlampung,” katanya. Mereka melihat adanya peningkatan 10 persen dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab. Masyarakat di sekitar juga tetap merasa terbantu dalam hal-hal lainnya terlebih saat mereka harus di rumah akibat wabah COVID-19. Sistem digital ini juga yang akan menyiapkan para gig workers untuk menyambut era tatanan hidup baru Lebih jauh, Grab telah meluncurkan Laporan Dampak Sosial 2019/2020 Edisi Kedua yang difokuskan pada dampak COVID-19 terhadap komunitas dan cara Grab meresponsnya. Di Indonesia sendiri, Grab telah berkomitmen lebih dari Rp260 miliar untuk memerangi penyebaran virus COVID-19 dan menciptakan lebih dari 24 inisiatif baru di Bandarlampung, Grab telah menghadirkan 3 layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi. Layanan GrabMart dan GrabAssistant hadir untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah pandemi. Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kota Bandarlampung, Ir. Pola Pardede mengungkapkan, Pemerintah kota Bandarlampung sangat mengapresiasi langkah Grab dalam menunjang perekonomian rakyat Lampung dengan membantu para gig workers dan UMKM lokal. “Pemerintah kota Bandarlampung menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peluncuran program #TerusUsaha di kota Bandarlampung. Kami percaya bahwa UMKM memerlukan bekal cukup untuk memajukan perekonomian Indonesia,” katanya. Sambung dia, Digitalisasi diperlukan untuk memastikan UMKM dapat bersaing secara luas. Saat UMKM berkembang, sektor ini akan memberikan lebih banyak kesempatan dan peluang pekerjaan bagi lebih banyak orang. Sementara itu, Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya mengatakan, Grab yakin Program #TerusUsaha yang dijalankan di Bandarlampung mampu mengembalikan perekonomian masyarakat lokal akibat wabah COVID-19. “Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apa pun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka. Sejalan dengan misi Grab For Good, kami berharap dapat membantu UMKM untuk bangkit bersama dan bersama ubah susah jadi mudah dengan #TerusUsaha,” pungkasnya. (Ega/yud)
UMKM dan Gig Worker Sumbang Rp471 Miliar Pada Perekonomian Bandarlampung
Selasa 14-07-2020,14:05 WIB
Editor : Yuda Pranata
Kategori :