GUNA mengapresiasi dan memotivasi dosen melakukan riset sekaligus berbagi manfaat kepada masyarakat, Radar Lampung Online dan SKH Radar Lampung bekerja sama dengan Universitas Lampung untuk memublikasikan hasil-hasil riset pilihan.
CITA-cita meraih predikat sebagai penghasil padi terbaik bukan lagi sebuah mimpi. Tidak hanya terkait jumlah produksi panen, kualitas produk yang dihasilkan pun dapat menjadi tolok ukur. Ini penting untuk mengawali pelaksanaan program ketahanan pangan berbasis padi. Program ini merupakan satu indikator dari tercapainya kesejahteraan penduduk. Di mana suatu daerah (tingkat terkecil sampai tingkat nasional) dapat dikatakan mampu menyediakan kebutuhan pangan penduduk dalam suatu jangka waktu tertentu.
Ketahanan pangan terkait erat dengan tersedianya sumber penghasil pangan. Dalam hal ini tersedianya padi, sangat ditentukan oleh jumlah, dan luas lahan sawah, petani yang melakukan kegiatan budidaya padi, dan kebijakan pemerintah terkait dengan padi. Faktor-faktor tersebut dipengaruhi juga oleh kondisi ketersediaan air (curah hujan dan irigasi), kesesuaian suhu udara, ketinggian tempat, kelerengan sampai pada ketersediaan pupuk.
Suatu kondisi dimana produksi padi sudah baik, maka seharusnya swasembada padi bisa terwujud. Hal tersebut menjadi penting sejak ini menjadi salah satu upaya pembangunan di bidang pertanian yang strategis karena memiliki dampak luas.
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, mutu bahan pangan yang baik, serta nilai gizi yang tinggi memiliki dampak luas pada perekonomian dan mutu sumber daya manusia. Cita-cita tersebut harus diwujudkan dengan mengelola semua sub-sistem terkait secara terintegrasi dengan baik.
Pada tahap ini, penggunaan dan pemanfaatan unsur teknologi dari data citra penginderaan jauh dapat menjadi satu pendekatan yang efektif. Ini bertujuan bagaimana melakukan penilaian terhadap jumlah dan luas lahan sawah di suatu daerah.
Dengan keunggulannya, data citra penginderaan jauh mampu untuk menyediakan data dengan cakupan area yang luas. Selain sudah banyak data yang dapat diakses secara gratis, dapat juga digunakan untuk melakukan multi-waktu untuk beragam fenomena. Seperti perubahan luas area sawah.
Salah satu informasi yang diperoleh dari suatu luasan area sawah adalah perubahan, perkembangan dan pertumbuhan tanaman padi. Secara popular dikenal dengan fenologi padi. Petani mengenal proses ini secara alamiah dan disertai dengan pengalaman praktisnya. Pada umumnya padi tumbuh selama 90 sampai 120 hari, meski ada diantara yang dapat tumbuh 120 sampai 150 hari. Kondisi tersebut dapat diolah baik secara semi-automatis maupun automatis dengan menggunakan data penginderaan jauh.
Sebuah contoh implementasi, sudah dilakukan di desa Beringharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Desa seluas 504 Ha dengan luas lahan sawah 106 Ha, dan jumlah populasi 5.515 jiwa ini dikategorikan sebagai salah satu desa swasembada di Kabupaten Pringsewu. Keunggulan tersebut berarti sebuah kemandirian desa. Salah satu keunggulan di bidang produksi padi dapat dikonfirmasi dengan menggunakan informasi penginderaan jauh.
Kategori :