radarlampung.co.id- Pintu Kantor Desa Bumi Asri dipagari keranda mayat. Hal tersebut lantaran sebagian warga Desa Bumi Sari, Natar, Lampung Selatan belum menerima hasil Pilkades yang dilaksanakan di Desa setempat Rabu (26/6). Warga menuntut pemungutan suara ulang (PSU). Ratusan orang menggelar unjuk rasa dan menggelar tahlilan. Unjuk rasa digelar didepan halaman kantor desa Bumi Sari, Jumat (12/7). \"Kami meminta pemungutan suara diulang, \" kata salah satu warga Tulus Yadi. Tulus Yadi menjelaskan, ratusan warga tidak mendapatkan hak suaranya dalam pelaksanaan Pilkades yang digelar di Balai Desa setempat. \"Warga menuntut agar dilakukan pencoblosan ulang atau susulan. Ini kita harapkan agar ada pemilihan yang jujur dan adil (jurdil),\" kata Tulus. Warga lainnya, Reymond mengaku bakal menggugat permasalahan ini ke Pemkab dan tingkatan diatasnya. \"Kita juga sudah sampaikan aspirasinya ke pemda lamsel melalui bagian otonomi daerah. Jika memang panitia merasa benar, kami tantang panitia juga untuk sumpah poocong,\" tegas Reymond. Sementara, Sekretaris Desa sekaligus Ketua Panitia Pilkades Desa Bumi Sari, Kecamatan Natar Andri Kurniawan belum menemui massa. Untuk diketahui pada pemilihan kepala Desa Bumi Sari ada lima calon. Yakni Nomor 1 Yosar Supriono, Nomor 2 Suridaria, Nomor 3 Andi Ratna Ulang, Nomor 4 Akhmadun, dan Nomor 5 Sudibyo. Sebelumnya, Sejumlah warga mendatangai kantor Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Senin (1/7). Hal tersebut lantaran meminta aparat desa untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) pada Pemilihan Kades Bumi Sari yang digelar di balai desa setempat, Rabu (26/6). Diketahui, dalam PSU tersebut, sebanyak 460 orang tidak bisa menyalurkan hak suaranya. Dalam pertemuan bersama camat, perwakilan warga, Tulus Yadi meminta agar seluruh warga yang belum menyoblos, bisa menyalurkan hak suaranya melalui PSU. Dia juga meminta jika dilaksanakan PSU, tidak dilakukan di Balai Desa, tetapi di Kantor Kecamatan Natar.(abd/rls/wdi)
Waduh, Kantor Desa Bumi Sari Dipagari Keranda Mayat
Jumat 12-07-2019,14:10 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :