Muncul Wacana Pemda Kabupaten/Kota Ikut Beri Beasiswa Prodi Bahasa Lampung

Rabu 24-02-2021,17:57 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beasiswa Program Studi Bahasa Lampung yang direncanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung turut disambut Pemda kabupaten/kota. Dalam hal ini, rencananya beasiswa turut ditopang Pemda kabupaten/kota. Kepala Disdikbud Lampung Sulpakar mengatakan, pembukaan prodi Bahasa Lampung sudah lama ditunggu, sebagai langkah konkret mengatasi makin terkikis dan punahnya bahasa dan aksara Lampung. \"Maka dengan keluarnya surat Dirjen Dikti soal Pembukaan produ bahasa Lampung, Pemprov Lampung melakukan pembahasan dengan kabupaten/kota. Hal ini perlu dilakukan karena ini merupakan hal pertama mengenai pembukaan prodi untuk S-1. Kita akan lihat minat anak-anak kita, kita akan dorong. Maka untuk mendorong minat anak-anak kita, perlu dukungan pemerintah setempat. Terlebih kalau kita ingin memberikan beasiswa khusus bagi anak-anak kita yang diterima,\" jelas Sulpakar Rabu (24/2). Untuk tahun ini, masih kata Sulpakar, FKIP membuka kuota untuk 70 mahasiswa, karena keterbatasan daya tampung, tenaga pendidik, dan lain-lain. Menurutnya, saat rapat bersama FKIP ada gagasan dari kabupaten/kota untuk memberikan beasiswa yang diperuntukkan sebagai tenaga pendidik SD, SMP, SMA/SMK di kabupaten/kota tersebut. \"Di dalam rapat dibahas bahwa untuk SMP merupakan kewenangan kabupaten/kota. Maka melalui kepala dinasnya insyaAllah bersedia memberikan beasiswa. Tapi ini perlu disampaikan ke bupati/wali kota masing-masing dan perlu dibahas di DPRD dan dimasukkan saat APBDP. Nah, atas dasar wacana ini, muncul lah dalam rapat bahwa kabupaten/kota minimal 3 mahasiswa yang dibiayai. Artinya 3 dikali 15 (kabupaten/kota), ada 45 siswa. Dan sisanya berarti 25 mahasiswa yang menjadi kewajiban dan kewenangan Pemprov Lampung,\" lanjutnya. Namun, itupun menunggu pengajuan, karena dana belum tersedia saat ini. Tapi menurutnya bisa di lakukan karena dirinya melihat sisi manfaat, juga pengembangan budaya kedepan. Sehingga Sulpakar menyebut pemprov tidak keberatan memberikan beasiswa kepada 25 mahasiswa. \"Kami juga masih melakukan koordinasi dengan Unila terkait penerimaan mahasiswa, karena tentunya jika pemerintah memberikan beasiswa, maka mekanisme penerimaan mungkin pemerintah daerah ada andilnya,\" lanjutnya. Misalnya, saat memilih murid yang miskin namun berprestasi, bakat minat pada budaya cukup tinggi, dan setelah selesai mengabdikan ke Pemda yang membiayai. MoU ini yang harus disusun antara MoU Pemprov Lampung ke Unila dan Pemprov Lampung ke kabupaten/kota. \"Jadi beasiswa ini baru rencana, setelah tersusun, mahasiswanya mau, Pemprov Lampung sepakat dengan alur pelaksanaan Unila maka kita akan menyusun format MoU. Namun, harapannya setelah ada jurusan pendidikan bahasa Lampung ini bisa mempertahankan dan melestarikan budaya Lampung. Karena lambat laun, bahasa Lampung, aksara Lampung peminatnya semakin sedikit. Apalagi bahasa bisa hilang, karena pernikahan misalnya,\" lanjutnya. Selain itu, adanya pembukaan prodi baru ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan guru Bahasa Lampung. Mengingat, saat ini baik di SD, SMP, SMA/SMK sudah ada muatan lokal. Hanya sekarang pelaksanaannya memanfaatkan lulusan D3 Bahasa Lampung saat ada kerjasama Kanwil dan Unila. \"Kami juga memanfaatkan potensi tenaga pengajar yang ingin mengajar dengan memanfaatkan hanya bisa Bahasa Lampung, bisa aksara Lampung bukan pendidikan. Nah jadi harapannya, dengan pembukaan prodi Bahasa Lampung ini, maka 5 tahun kedepan kita sudah punya sarjana. Nah inilah yang akan diharapkan jadi tenaga pendidik kita, dan jika ini terus terisi maka 17 ribu lebih guru Bahasa Lampung yang diharapkan bisa dipenuhi,\" tandasnya. (rma/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait