Ini Progres Program Makan Bergizi Gratis di Lampung Hingga Akhir Januari 2025

Ini Progres Program Makan Bergizi Gratis di Lampung Hingga Akhir Januari 2025

Kepala Kanwil DJPb Lampung, Mohammad Dody Fachrudin beberapa waktu lalu.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung mencatat program makan siang bergizi (MBG) di Lampung mulai menunjukkan aktivitas peningkatan akses pangan bergizi bagi anak-anak sekolah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil DJPb Lampung Mohammad Dody Fachrudin melalui rilis yang diterima Radarlampung.co.id, pada Rabu 26 Februari 2025.

Kata Dody, hingga Januari 2025, program ini telah menjangkau 12.735 penerima manfaat di 70 sekolah yang tersebar di lima kecamatan.

Jangkauan program MBG di Lampung ini melalui lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah komando Badan Gizi Nasional (BGN). 

BACA JUGA:Update Tenor Cicilan KUR Bank BRI 2025 Plafond Rp100 Juta

Disampaikan Dody, dengan anggaran Rp 8.000–Rp 10.000 per porsi dan total belanja harian sementara sekitar Rp 191,59 juta di Lampung.

"Program ini telah melibatkan beberapa pihak, termasuk supplier pangan, ahli gizi, pemerintah daerah, unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian guna memastikan kelancaran distribusi," ujar Dody.

Lanjut Dody, partisipasi beragam pemangku kepentingan menunjukkan adanya proses peningkatan komitmen dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak usia sekolah.

Implementasi awal program MBG menunjukkan perkembangan, dengan urgensi dukungan lebih lanjut di beberapa aspek. 

BACA JUGA:Hendak Pergi ke Ladang, Ibu dan Anak di Tulang Bawang Jadi Korban Begal

Dari sisi operasional, peningkatan sumber bahan pangan dan kapasitas distribusi, serta percepatan administrasi keuangan antara BGN dan mitra supplier perlu diperkuat untuk memastikan kelancaran program. 

Selain itu, perluasan cakupan wilayah dan optimalisasi penentuan sasaran penerima manfaat, khususnya bagi kelompok rentan, perlu diperkuat agar program ini semakin efektif. 

"Dengan penguatan tersebut, MBG diharapkan tidak hanya meringankan beban pengeluaran makan siang bagi rumah tangga miskin, tetapi juga diharapkan memberikan manfaat gizi yang lebih luas, terutama bagi anak sekolah dan kelompok rentan lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan Dody, opsi strategi kebijakan yang menyinergikan MBG dengan program bantuan sosial lainnya menunjukkan potensi manfaat dan efisiensi kebijakan pangan kepada masyarakat yang lebih luas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: