Dampak Program Makan Bergizi Gratis, Pedagang Sayur di Mesuji Panen Rezeki
Penyupai sayuran ke dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Mesuji. Foto/Ardian Mukti--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya dirasakan oleh siswa penerima manfaat, tetapi juga oleh para pelaku usaha kecil di daerah.
Salah satunya adalah Raihan Ardiansyah, pedagang sayur mayur di Kabupaten Mesuji yang kini menjadi salah satu penyuplai bahan pangan harian bagi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Setiap pagi, Raihan dan timnya sudah bersiap di lapak sayurannya. Dari sanalah aneka bahan segar seperti bayam, wortel, sawi, Timun dan selada dikirim ke dapur-dapur MBG.
Raihan dan timnya bekerja sama langsung dengan petani sekitar untuk menjaga suplai tetap lancar.
BACA JUGA:Perdana, Dapur SPPG Pemuda Muhammadiyah Lampura Salurkan 1.481 MBG
“Ya Alhamdulillah, yang merasakan dampaknya tentu bukan hanya saya, melainkan juga petani lokal karena saya ambil bahan dari mereka,”ungkap Raihan, saat dikonfirmasi radarlampung.co.id Kamis 18 Oktober 2025.
“Dulu, harga sayur sering jatuh. Sejak ada program ini (Makan Bergizi Gratis) permintaan meningkat, harga lebih stabil. Bahkan, saya bisa pekerjakan ibu-ibu sekitar untuk bantu bersihkan sayur sebelum dikirim. Semua dapat manfaat ekonominya,”tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Putra, pedagang lainnya yang mengaku bisa mendapatkan tiga kali permintaan sayur-sayuran seperti wortel, kentang, selada dan lain-lain.
Dengan adanya permintaan bahan sayuran yang stabil dari program MBG, para pedagang sayur lokal kini memperoleh penghasilan yang lebih pasti, berbeda dengan pola penjualan harian kepada masyarakat umum yang cenderung kurang stabil.
BACA JUGA:Keracunan Program MBG Tembus 12 Ribu Kasus, Kemenkes Sebut Buruknya Higiene Jadi Biang Utama
Diberitakan sebelumnya, Program MBG ini juga jadi berkah bagi pedagang tahu-tempe yang turut mendapat banyak orderan.
“Iya betul sekali, kami dapat orderan dari dapur MBG, dimana kami diminta untuk menyediakan lebih dari 1000 tempe ”ungkap Norviransah, pedagang tahu-tempe.
Norviransyah mengaku sangat bersyukur karena telah dilibatkan dalam program MBG sebagai penyuplai bahan baku makanan yakni tempe dan tahu.
Dengan dilibatkannya dalam dapur MBG ini, ia mengaku bisa mendongkrak pendapatan dari produksi tahu-tempe yang dikelola bersama keluarganya. (muk)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
