WFH, Penelusuran Dugaan Pemotongan Insentif Guru Honor Terhambat

Rabu 14-07-2021,09:10 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penelusuran dugaan pemotongan insentif guru honor SMA, SMK dan SLB belum membuahkan hasil. Salah satunya karena penerapan work from home saat pandemi virus Corona.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tommy Efra Hendarta mengatakan, proses investigasi terkendala work from home (WFH).

\"Belum. Bagaimana mau periksa, kita saat ini sedang WFH. Jadi menunggu dahulu,\" kata Tommy.

Dilanjutkan, begitu pegawai kembali bekerja di kantor, pihaknya segera bergerak melakukan pemeriksaan.

\"WFH kan, perintah. Nanti kita kena marah lagi. Jadi tunggu dulu. Secepatnya kita lanjutkan proses,\" tandasnya.

Diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung membentuk tim investigasi menelusuri informasi dugaan pemotongan insentif guru honor SMA, SMK dan SLB.

Kepala Disdikbud Lampung Sulpakar mengatakan, pihaknya akan menelusuri lebih dalam dugaan pemotongan yang diterima guru honor sebesar Rp204.300 per bulan tersebut. Insentif diberikan per enam bulan sekali.

Sebelumnya, beredar informasi beberapa guru honor mengeluh insentif yang masuk ke dalam Kartu Pendidikan Berjaya dipotong setiap kali pencairan.

Total guru honor murni SMA, SMK dan PKLK sebanyak 4.849 orang. Rinciannya, guru honor murni SMA sebanyak 2.508 orang, SMK 2.192 orang dan guru honor murni PKLK sebanyak 149 orang.

Informasi yang dihimpun, pemotongan tersebut mencapai Rp200 ribu. Rp50 ribu untuk MKKS, Rp50 ribu untuk guru yang tidak dapat insentif dan Rp100 ribu untuk Disdik. (mel/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait