Pemerintah Optimistis Perekonomian Nasional Meningkat

Selasa 16-11-2021,23:15 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Keberhasilan mengendalikan kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia telah menimbulkan sinyal pemulihan ekonomi di banyak negara. Ekonomi global diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 5,6%-5,9% (yoy) di 2021 dan kisaran 4,3%-4,9% pada tahun 2022. Namun demikian, pandemi virus Corona masih akan menjadi tantangan utama perekonomian global dalam jangka pendek. Selain itu, berbagai risiko juga masih membayangi perekonomian global ke depan. Seperti ketidakpastian geopolitik, tapering off the fed, krisis energi, dan perubahan iklim. Meskipun saat ini kondisi pandemi di Indonesia sudah semakin membaik dengan kasus harian sudah di bawah 500 kasus dan terendah di ASEAN, namun tetap harus diwaspadai Sebab pada beberapa negara sedang terjadi kenaikan kasus kembali. Hanya saja kondisi yang membaik ini tetap perlu disyukuri. Mengingat hal tersebut merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, baik dari masyarakat maupun Pemerintah. “Kondisi yang membaik ini telah membuat ekonomi tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy) di triwulan III-2021. Optimisme terhadap peningkatan perekonomian juga didukung dari sisi demand maupun supply,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara CEO Networking 2021 yang bertema Stepping up to Regained the Economy secara virtual di Jakarta, Selasa (16/11). Pada sisi demand, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto menjadi kontributor utama pada sektor perekonomian dan terus terjaga pada pertumbuhan positif. Hal serupa terjadi pada sisi supply. Di mana berbagai sektor tumbuh positif dan memiliki resiliensi baik di tengah pandemi. Sektor yang tumbuh positif antara lain adalah industri pengolahan, pedagang besar dan eceran, pertambangan dan pertanian. Memasuki triwulan IV-2021, Airlangga menyampaikan bahwa berbagai indikator utama telah menunjukkan perbaikan. Aktivitas manufaktur telah kembali ke level ekspansif dan terus meningkat ke level tertinggi sejak April 2011, mencapai 57,2. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga memperlihatkan perbaikan signifikan hingga ke level optimis sebesar 113,4. “Sejalan dengan konsistensi penurunan kasus harian Covid-19 yang diiringi pelonggaran PPKM lebih luas, indikator lainnya diperkirakan juga akan mulai kembali menguat di Triwulan IV-2021,” ujarnya. Perbaikan di sektor riill juga didukung oleh sektor eksternal. Pemulihan permintaan global dan meningkatnya harga komoditas global telah mendorong berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia hingga 18 bulan berturut-turut dengan akumulasi surplus sepanjang tahun 2021 mencapai US$ 30,8 miliar. Capaian ini juga didukung oleh strategi kebijakan pemerintah dalam menjaga pasokan ekspor dan pemberian insentif untuk mendorong ekspor. (rls/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait