radarlampung.co.id – Petani di Kabupten Lampung Selatan mendapat bantuan benih jagung yang ternyata punya kualitas buruk. Benih jagung tersebut berasal dari Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Namun, pihak Dirjen Tanaman Pangan menyatakan, benih tersebut awalnya diusulkan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Lamsel. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Tanaman Pangan pada Kementan RI, Bambang Sugiharto. Menurutnya, pada hari jumat lalu (27/9), pihaknya sudah mengecek ke lokasi bantuan benih jagung di Ketapang Lamsel. Hasil pengecekan tersebut, memang ada benih jagung yang sudah hampir kadaluarsa dan sudah ditarik dari peredaran. \"Sudah ditarik benih jagung itu dan diganti dengan benih yang kadaluarsanya masih lama,\" ungkap Bambang, minggu (29/9). Dia menjelaskan, Kementan RI telah memberikan bantuan Benih jagung kepada petani di seluruh Indonesia tidak hanya pada varietas HU3 (benih kualitas rendah). Melainkan juga varietas HU2 (benih kualitas medium). \"Kami tidak pernah mengatur petani maupun Dinas harus menggunakan varietas HU3 (kualitas rendah). Semuanya dari usulan Dinas harus menggunakan varietas HU2 atau HU3. Dirjen hanya menerima dari usulan Dinas saja,\" ujarnya. Bambang menambahkan, beberapa waktu lalu, Kementan RI memiliki Program bantuan Benih Jagung kepada Petani. Bantuan tersebut dapat diberikan harus berdasarkan usulan dari Dinas terkait apakah mau meminta benih jagung dengan kualitas HU2 atau HU3. \"Nah, setiap daerah itu berbeda-beda permintaannya. Ada yang mengusulkan varietas HU2 dan ada yang mengusulkan HU3, tergantung dari lahan disetiap daerah itu,\" ucapnya. Untuk di Lampung Selatan, Dinas Pertaniannya mengusulkan hanya varietas HU3. Sehingga Kementan memberikan bantuan Benih Jagung itu hanya HU3. \"Varietas apapun mau HU2 atau HU3, semuanya boleh, sama-sama program pemerintah. kami tidak membatasi Dinas mau mengusulkan HU2 atau HU3. Nah, di Lamsel ini hanya mengusulkan HU3 saja,\" tegasnya. (yud/wdi)
Kategori :