RADARLAMPUNG.CO.ID - Persediaan makanan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menjadi salah satu penyebab kawanan gajah kerap meneror warga Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS), Lampung Barat. Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat saat penggiringan mengakibatkan timbulnya konflik baru. Hal tersebut diungkapkan Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Padang Prio Utomo yang ikut dalam penggiringan gajah kelompok Jambul. Menurut Padang, saat ini masyarakat dibantu satgas penangan konflik terus melakukan pemantauan dan penggiringan gajah agar menjauh dari pemukiman. \"Upaya yang telah dilakukan yakni melakukan pemantauan pergerakan gajah dibantu oleh WCS (Wildlife Conservation Society) dan TNBBS,\" kata Padang. Tim juga menunggu mahot dari Pemerihan untuk melakukan penggiringan kawanan gajah agar menjauh dari pemukiman warga. \"Kami dari BPBD Lambar mengerahkan Pusdalops PB dan Satgas BPBD membuka dapur umum,\" ungkapnya. Upaya lain, melakukan pemetaan wilayah terdampak dan pergerakan gajah. Aparat kecamatan dan pekon serta TNBBS juga diminta memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat menanam beberapa jenis pohon di pinggir lahan yang dilalui gajah. \"Selanjutnya, penanaman pohon untuk pakan gajah. Dapat berupa pohon pisang, rumput gajah yang masa pertumbuhannya cepat dan menghasilkan. Lalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar dapat membantu logistik di dapur umum dan satgas-satgas yang membantu di lapangan,\" ujarnya. Lebih lanjut Padang mengungkapkan, kegiatan blokade direncanakan 15 hari ke depan dengan lokasi yang telah ditentukan. Apabila belum dapat terselesaikan, akan dimusyawarahkan kembali. Berdasar hasil pemetaan, ada 45 kepala keluarga terdampak konflik gajah. Untuk usulan bantuan yang diberikan berupa beras 20 kilogram dan paket lauk pauk serta mi instan. (nop/ais)
Persediaan Makanan Jadi Pemicu Konflik Gajah-Manusia
Jumat 21-01-2022,17:30 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :